News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Safari Politik di Ponorogo, Siti Atikoh Naik Gajah-gajahan Hingga Warga Antusias Menyambut 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti naik gajah-gajahan saat melakukan safari politik di Ponorogo, Jawa Timur, Senin (18/12/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti naik gajah-gajahan saat melakukan safari politik di Ponorogo, Jawa Timur, Senin (18/12/2023).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Atikoh tampak disambut pentas kebudayaan. Kedatangannya disambut antusias oleh warga. 

Mereka tampak mengiringi Atikoh hingga ke Lapangan Arjowinangun, Ponorogo.

Baca juga: Blusukan ke Pasar Besar Madiun, Siti Atiqoh Ganjar Terima Keluhan Harga Kebutuhan Pokok Naik

Atikoh bahkan didaulat menaiki salah satu gajah dalam pentas gajah-gajahan yang disajikan, lalu diarak sambil menari.

Posisi yang sama juga dilakukan oleh dua perempuan lain di dua gajahan lainnya. Atikoh dan kedua seniman itu tampak berlenggak-lenggok di atas gajahan.

Jiwa seni yang menyeruak dalam diri Atikoh sontak semakin menarik perhatian semua yang hadir.

Baca juga: Jelang Debat Perdana, Ini yang Dilakukan Siti Atikoh untuk Dukung Ganjar Pranowo

Sesudah gajahan, barisan berikutnya adalah bantengan. Tampak 3 banteng-bantengan ditampilkan. 

Setelah bantengan, barisan berikutnya adalah reog Ponorogo. Atikoh yang sudah turun dari gajahan dan berjalan kaki, tampak menyebarkan senyumnya kepada seniman maupun warga yang hadir.

Sekelompok anak remaja yang hadir di situ lalu memanggil Atikoh dengan sebutan “Bu Ganjar”. 

Panggilan itu membuat Atikoh berpaling dan mendekati mereka, lalu bersalaman sambil tertawa-tawa bareng. Semuanya lalu berebut bersalaman dengan Atikoh.

Saking banyaknya tangan yang harus disalami oleh Atikoh, lebih dari 20 menit waktu yang diperlukannya untuk tiba dari pintu masuk Lapangan Arjowinangun, hingga ke lokasi panggung yang disediakan. Padahal jaraknya hanya sekitar 100 meter.

Saat memberi sambutan, Atikoh sempat menyinggung soal tarian reog Ponorogo.

“Tari reog diakui Unesco, agar Ponorogo semakin mengguncang dunia,” kata Atikoh.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini