Kemudian, faktor personal Prabowo Subianto menurutnya juga mempengaruhi pemilih Gerindra meningkat dibandingkan PDIP yang semakin menurun. Terlebih, elektabilitas Prabowo sudah melewati 40%.
“Prabowo selain sebagai capres juga ketua umum partai, ini memberikan dampak elektoral kepada partai Gerindra,” kata Hanggoro.
Tercatat dalam periode survei Mei-November 2023, elektabilitas Prabowo cenderung meningkat. Pada Mei elektabilitas Prabowo di angka 33,9%, Juni 34,3%, Juli 38,2%, Agustus 36,2%, lalu pada September naik jadi 39,8%, Oktober 36,5%, dan November melonjak sebesar 41,1%.
Survei LSI Denny JA periode ini mengusung tema "Akhir Dominasi PDIP di 2024". Survei dilakukan dengan 1.200 responden dan metode multi-stage random sampling dilengkapi dengan riset kualitatif. Sementara itu, margin of error survei ini berada pada angka kurang lebih 2,9%.
Survei Roy Morgan: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies
Sementara itu, Lembaga survei yang berbasis di Australia, Roy Morgan, merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) Indonesia pada Selasa (12/12/2023).
Hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Roy Morgan melakukan survei ini pada Juli sampai September 2023 dengan melibatkan 2.630 responden. Hasilnya sebagai berikut:
- Ganjar Pranowo: 38 persen
- Prabowo Subianto: 30 persen
- Anies Baswedan: 25 persen
Kemudian, dikutip dari situs resmi Roy Morgan, hanya tujuh persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 mendatang.
Ganjar Kuasai Pulau Jawa
Melalui survei tersebut, Roy Morgan juga menunjukkan Ganjar memimpin suara di Pulau Jawa dengan 41 persen dukungan.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu unggul lebih dari 10 persen dibandingkan dua capres lain.
Di mana Prabowo hanya mendapatkan 29 persen dan Anies memperoleh 25 persen.
Namun, persaingan ketat terjadi di Pulau Sumatra, di mana Ganjar dan Prabowo sejajar.
Di pulau terpadat kedua di Indonesia tersebut, mereka masing-masing memperoleh 33 persen suara, sedangkan Anies mendapatkan 28 persen suara.