Tanggapan TNI
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono turut menanggapi permasalahan Mayor Teddy.
Menurut Julius, Mayor Teddy hanya menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menhan.
Sehingga kehadiran Mayor Teddy di debat capres kemarin tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik.
Ia hanya sebagai ajudan yang mengikuti kegiatan atasannya.
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," kata Julius dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).
Baca juga: Sebut Mayor Teddy hanya Bertugas Sebagai Ajudan Hadiri Debat Capres, Jubir Prabowo: Bukan Kampanye
Lebih lanjut Julius menuturkan, yang dilarang adalah ketika prajurit TNI aktif dengan kehendaknya sendiri ikut dalam kampanye.
Apalagi jika mengikuti sebuah kampanye dengan seragam militernya, itu suatu hal yang dilarang.
Sebab prajurit TNI harus bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu atau Pilpres.
“Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye. Dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu,” tambahnya.
Baca juga: Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu Mayor Teddy, Politikus PDIP Ingatkan Netralitas Aparat
Profil Mayor Teddy Indra Wijaya
Teddy Indra Wijaya menamatkan pendidikannya di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2011.
Teddy adalah anggota aktif TNI prajurit infanteri Kopassus yang menyandang prajurit terbaik.