TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat perdana cawapres akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023) malam besok.
Debat kali ini mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, pajak, tata kelola APBN dan APBD, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan perkotaan.
Baca juga: KPU Sebut Format Debat Tak Berubah tapi Penyampaian Visi Misi Tidak Sesuai Nomor Urut, Gibran Duluan
Sebelum debat cawapres dimulai, perang urat syaraf atau psywar dilancarkan oleh para tim sukses masing-masing calon.
Berikut Tribunnews.com rangkum psywar pernyataan para timses jelang debat cawapres:
Klaim Paling Berpengalaman
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yakin Gibran Rakabuming Raka mampu bersaing dengan dua cawapres lainnya Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dalam debat calon wakil presiden (Cawapres) pada Jumat (22/12/2023) besok.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko menilai Gibran punya keunggulan dibanding dua politikus senior tersebut.
Karier Gibran sebagai politikus memang baru seumur jagung jika dibandingkan Cak Imin dan Mahfud MD yang sudah puluhan tahun menjadi politisi.
Namun hal itu tidak menyurutkan nyali Gibran dalam debat.
Budiman mengatakan, Gibran punya pengalaman menjadi Wali Kota Solo selama lebih dari dua tahun.
Hal itu membuat Gibran sangat menguasai berbagai isu multisektoral, mulai dari masalah hukum hingga ekonomi.
"(Gibran) paling berpengalaman mengelola daerah dengan isu yang multisektoral, hukum, ekonomi, pajak, APBD, investasi, ekonomi digital, dengan membangun techno park, dia paling pengalaman," kata Budiman dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: INFOGRAFIS: Daftar 11 Panelis Debat Cawapres Besok, Mayoritas Akademisi
Budiman pun meyakini bahwa debat cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023, bukan hal berat bagi Gibran karena tema yang diangkat sesuai dengan latar belakangnya sebagai Wali Kota.
Eks politikus PDI-P itu juga optimistis bahwa Gibran sudah menguasai isu yang diangkat sehingga tidak perlu melakukan persiapan khusus dalam menghadapi debat.
"Kalau bicara soal ekonomi tadi, pajak, investasi, APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), ekonomi digital, ekonomi syariah, kalau kita ngomong atau memberi masukan ya seperti ngajarin bebek berenang, paling kita tambahin data-data sedikit," ujarnya.