Pilpres 2024

Sederet Tanggapan Kubu AMIN, PBNU hingga Ma'ruf Amin soal Polemik Candaan Zulhas tentang Salat

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). Terbaru, Zulkifli Hasan (Zulhas) menuai sorotan setelah becanda soal bacaan salat dan gerakan tahiyat akhir. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). Terbaru, Zulkifli Hasan (Zulhas) menuai sorotan setelah becanda soal bacaan salat dan gerakan tahiyat akhir. Tribunnews/Jeprima

Tanggapan Wapres Ma'ruf Amin

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan polemik pernyataan Zulhas yang kini viral.

Menurutnya, kata 'Amin' tidak harus selalu dikaitkan dengan paslon peserta Pilpres 2024.

"Urusan Amin itu kan tidak berarti capres ya. Amin itu dari dulu sudah ada. Kalau orang bilang 'walladollin' ya mesti Amin ya. Terus apa? Diganti? ya nggak mungkin lah," ujar Ma'ruf Amin, ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu.

"Soal seperti itu, jangan seperti kanak-kanak lah."

Baca juga: Politikus PAN Intan Fauzi Sebut Zulhas Sosok Pembela Islam, Tak Mungkin Menistakan Islam

Klarifikasi PAN

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto angkat bicara soal polemik pernyataan Zulhas.

Yandri menyebut framing yang kini dialamatkan pada Zulhas sangat menyesatkan.

Padahal, menurutnya Zulhas justru mengingatkan agar jangan sampai masyarakat terpecah belah hanya karena berbeda pilihan dalam Pemilu 2024.

"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelasnya, Rabu.

Yandri menganggap mustahil Zulhas melakukan penistaan agama.

Dalam pidatonya, kata Yandri, Zulhas justru mengingatkan jangan sampai fanatisme dalam pilihan politik mengubah tata cara salat.

"Dengan rekam jejak yang ada selama ini, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama. Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara salat seseorang," paparnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Taufik Ismail/Rahmat Fajar Nugraha/Yohannes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini