Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan akan menggandeng swasta untuk merealisasikan janjinya membangun 40 kota baru serupa Jakarta jika menang di Pilpres 2024.
Cak Imin mencontohkan anggaran Kota Pontianak sebesar Rp 1 triliun per tahun. Nah dari jangka waktu setahun itu dia akan mengalihkan untuk melakukan investasi dalam pengembangan kota Pontianak.
"Misalnya Pontianak 1 tahun cuman Rp 1 triliun, bagaimana kalau 1 tahun kita bisa investasikan pengembangan kota sehingga 3 triliun 5 triliun APBN kita cukup," ucap Cak Imin.
"Apalagi kalau seperti yang seperti disampaikan Pak Gibran tadi melibatkan berbagai cara pembiayaan yang melibatkan baik itu swasta maupun CSR," sambungnya.
Cak Imin menegaskan bahwa infrastruktur harus menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan 40 kota baru. Di satu sisi, dia juga bakal memanfaatkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam kota tersebut.
"Sehingga dalam waktu singkat kota-kota 40 kota itu benar-benar sudah menggunakan potensi yang sudah dimiliki yang sudah ada," jelas dia.
Sebelumnya cawapres nomer urut 1 ini berencana bakal membangun setidaknya 40 kota besar serupa Jakarta.
Baca juga: Debat Cawapres, Cak Imin: Pemerintah Lambat Yakinkan Investor Masuk ke Indonesia
"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk memberikan sarana dan prasarana yang memadai," kata Cak Imin.
Baca juga: Jurus Slepet Cak Imin Janji Hadirkan Kemakmuran dan Keadilan di Indonesia, Apa Saja?
Dia mengatakan bahwa kebutuhan perkotaan ini adalah infrastruktur yang memadai untuk menghindari penumpukan penduduk dalam satu perkotaan itu.
"Agar tidak terjadi penumpukan penduduk dalam satu perkotaan maka pembangunan perkotaan harus dibikin merata di berbagai tempat," jelas dia.
Cak Imin mengatakan, lingkungan yang sehat diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduk.
Baca juga: Cawapres Muhaimin Iskandar Janjikan Dana Desa Rp 5 Miliar Per Desa
Dia menyoroti, pembangunan perumahan seharusnya lebih dekat dari pusat pekerjaan sehingga akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan.
"Sementara fiskal yang dibutuhkan kita harus pandai-pandai mengambil prioritas sekali lagi kita bukan setuju atau tidak setuju IKN yang paling penting adalah prioritas ke pemerataan dan keadilan, agar terbangun kota-kota sehingga sarana air bersihnya terwujud," ucap dia.