News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Investor Pantau Pilpres 2024 Sebelum Tanam Modal, Apindo: Wait and See Sampai Pembentukan Kabinet

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani. Ketidakpastian dalam masa transisi kepemimpinan menjadikan investor cenderung menahan investasinya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan saat ini para investor masih melakukan pemantauan kondisi pesta demokrasi Pilpres 2024.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Khamdani mengatakan, ketidakpastian dalam masa transisi kepemimpinan menjadikan investor cenderung menahan investasinya.

"Kami memproyeksikan di tahun depan tingkat wait and see realisasi investasi akan mencapai puncaknya dan akan sangat tergantung pada proses transisi kepemimpinanya," kata Shinta dikutip dari Kontan, Senin (25/12/2023).

Ia memproyeksikan realisasi investasi bisa mulai tumbuh positif pada kuartal III sampai dengan kuartal IV 2024 jika masa transisi berjalan dengan baik dan kondusif.

Baca juga: Cak Imin Janji Langsung Jalankan Program Slepet Kalau Menang di Pilpres 2024

Menurutnya, realisasi penanaman modal ini relatif masih berada ditingkat moderat atau lambat tidak eksponensial, dan terdapat peluang besar bahwa realisasi investasi tahun depan akan lebih banyak didongkrak oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dibandingkan Penanaman Modal Asing (PMA).

Sebaliknya, bila kondisi pada masa transisi kurang stabil atau bila terdapat peningkatan tekanan eksternal, kemungkinan pertumbuhan realisasi investasi akan stagnan bahkan dapat kontraksi atau tumbuh negatif.

"Realisasi investasi di masa transisi tergantung sejauh mana gangguan internal maupun eksternal yang akan terjadi," kata Shinta.

Shinta menilai tidak ada jaminan bahwa wait and see ini akan langsung hilang begitu ada presiden terpilih.

Sebab, pasar umumnya perlu melihat struktur kabinet dan kebijakan ekonomi yang akan diprioritaskan oleh pimpinan baru untuk mengembalikan kepercayaan investor.

"Semakin profesional dan kompeten orang yang dipilih dalam kabinet dan semakin pro structural reform, pro keterbukaan, dan pro pasar dengan kebijakan ekonomi yang make sense, maka tingkat investasi akan cepat pulih," ujar Shinta.

Shinta pun memprediksi sektor investasi yang dmininati sektor energi terbarukan, investasi infrastruktur transisi energi lainnya, dan sektor terkait hilirisasi sudah berjalan, termasuk infrastruktur yang didanai APBN/APBD. (Lailatul Anisah/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini