TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyoroti dominasi Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/2023) yang lalu.
Hal itu terlihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan mayoritas responden menganggap Gibran sebagai pemenang, unggul dari Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
"Dalam konteks debat capres, meskipun Anies dianggap paling baik penampilannya tidak dominan, tidak mencapai 50 persen. Tapi dalam konteks cawapres, Gibran secara mayoritas dinobatkan sebagai pemenang debat," kata Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei, Selasa (26/12/2023).
Dalam survei yang digelar via telepon pada tanggal 23-24 Desember ini, sebanyak 35,9 persen responden menyatakan menonton debat, sementara 63,9 persen lainnya tidak menyaksikan acara tersebut.
Dari responden yang menonton, 56,2 persen menganggap Gibran Rakabuming Raka adalah penampil terbaik, diikuti oleh Mahfud MD 24,2 persen dan Muhaimin Iskandar 12,3 persen.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Soroti Pernyataan Cak Imin Terkait IKN
Menurut Guru Besar Ilmu Politik, FISIP, UIN Jakarta ini, penilaian publik bisa jadi dipengaruhi oleh ekspektasi yang terlalu rendah terhadap Gibran. Sebelum debat, Gibran kerap dipersepsikan sebagai cawapres yang paling lemah.
"Jadi ini adalah the beauty of being underdog. Kalau orang diposisikan sebagai underdog itu enak, kalau bagus dikit langsung dianggap bagus. Apalagi kemarin bukan hanya dianggap bagus dikit, dianggap dominan. 56 persen responden menganggap Gibran sebagai penampil terbaik dalam debat cawapres" ujar Burhanuddin.
Menariknya, keunggulan Gibran juga diakui oleh pemilih dari partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju.
PDIP, misalnya, sebagai partai pengusung utama Ganjar-Mahfud, 44,4 persen pemilihnya justru memilih Gibran sebagai penampil terbaik, unggul dari Mahfud MD yang dipilih oleh 42,8 persen responden.
Hal serupa juga terlihat dari pemilih partai Koalisi Perubahan sebagai pengusung Anies-Muhaimin. Sebesar 38 persen pemilih PKB menilai Gibran lebih baik dari Muhaimin yang dipilih 28,4 persen responden.
Kemudian 45,1 persen pemilih NasDem menilai Gibran unggul dalam debat cawapres, mengalahkan cawapres mereka sendiri Muhaimin Iskandar yang hanya dipilih oleh 26,3 persen pemilih Nasdem.
Baca juga: TKN: Terkait Rasio Pajak, Jawaban Gibran Cerdas dan Menyeluruh
"Secara absolut pemilih PDIP menilai Gibran-lah pemenang debat. Pemilih PKB pun rasional sekali. Pemilih PKB itu 38 persen menganggap Gibran yang unggul, disusul Mahfud baru terakhir Muhaimin Iskandar. Pemilih NasDem juga kebanyakan memilih Gibran," pungkas Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 23-24 Desember 2023, melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara profesional. Adapun margin of error yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (***Yose***)