Laporan Wartawan Tribunews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat masih bisa melakukan proses pindah tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilu 2024 hingga 30 hari sebelum pemungutan suara.
Artinya, batas waktu pengurusan pindah memilih jatuh pada Senin (15/1/2024) mendatang. Mengingat pemungutan suara berlangsung pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Roy Suryo Kembali Somasi Ketua KPU Hasyim Asyari, Ajak Bertemu Buntut Tudingan Tukang Fitnah
Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos menjelaskan ada sembilan kondisi yang memungkinkan pemilih boleh pindah tempat memilih dari lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang telah ditentukan.
"Jadi selambat-lambatnya 15 Januari itu pindah memilih," kata Betty kantornya, Kamis (4/1/2024).
Sembilan kondisi, seperti dijelaskan Betty, adalah seperti; menjalankan tugas pada saat pemungutan suara, menjalankan rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan keluarga yang mendampingi, penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial/panti rehabilitasi, serta sedang menjalani rehabilitasi narkoba.
Kemudian menjadi tahanan di rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (LP), terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara/kurungan; tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi; pindah domisili; tertimpa bencana alam; dan/atau bekerja di luar domisilinya.
Baca juga: Ini 11 Panelis yang Ditunjuk KPU untuk Debat Kedua Capres di Istora Senayan
Namun begitu, Betty menyebut terdapat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) 20/PUU-XVII/2019 yang memberikan pengecualian pada empat kondisi pemilih untuk pindah memilih, yakni bertugas tempat lain, menjalani rawat inap, tertimpa bencana, dan menjadi tahanan rutan atau LP.
Terhadap pemilih yang menghadapi kondisi itu, proses pindah memilihnya bisa dilakukan H-7 atau pada 7 Februari 2024.
Lebih lanjut, Betty menjelaskan pemilih bisa mengurus pindah memilih ke panitia pemungutan suara (PPS) tingkat kelurahan/desa, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan KPU kabupaten/kota, baik tempat asal maupun tujuan pindah memilih.
Nantinya, tambah Betty, petugas KPU yang akan menentukan TPS pindah memilih pemilih.
Menurut dia, daerah yang banyak memiliki pemilih pindah memilih biasanya disebabkan banyak mahasiswa maupun pekerja. Jakarta, misalnya, menjadi salah satu kota dengan jumlah pemilih pindah memilih yang signifikan.