Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD ditanya pandangannya terkait rencana Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto untuk mengimpor 1,5 juta sapi perah guna mendukung program susu gratis bagi anak-anak jika terpilih.
Mahfud mengatakan selama ini, Indonesia telah mengimpor sejumlah komoditas di antaranta gatam, bawang, atau buah tertentu.
Oleh sebab itu, Mahfud mengatakan dirinya bersama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo justru bertekad tidak ingin melakukan impor.
Ha itu disampaikannya usai acara Syukuran Awal Tahun Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di GRHA Oikoumene Jakarta pada Jumat (5/1/2024).
"Ya bagus, tetapi selama ini kita yang kecil-kecil saja ngimpor, garam, bawang, buah, ternyata impor juga. Oleh sebab itu kalau kita justru tidak mau impor," kata Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, lrogram bagi-bagi susu gratis untuk anak-anak yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan karena berujung rencana impor 1,5 juta sapi ke dalam negeri jika mereka terpilih.
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Mulya Amri mengakui pasokan susu lokal dalam negeri tidak cukup.
Menurutnya, pasokan susu di Indonesia baru 22 persen yang bisa dipenuhi oleh pasar dalam negeri.
"Susu ini pada saat ini ya kebutuhan susu di Indonesia baru 22 persen yang bisa dipenuhi oleh pasar oleh produsen Indonesia sendiri, berarti memang masih lebih banyak yang diimpor dari luar," kata Amri kepada wartawan pada Jumat (5/1/2024).
Ia mengatakan program bagi-bagi susu gratis bisa menjadi pemicu bertumbuhnya industri susu lokal di Indonesia.
Satu di antaranya, kata dia, dengan melakukan impor sapi seperti disampaikan Prabowo.
"Jadi, ini semacam upaya untuk memaksa kita untuk menumbuhkan industri kita sendiri. Kalau kita hanya mengandalkan pada barang-barang yang sudah bisa kita produksi pada saat ini, berarti tidak ada upaya yang lebih untuk mengembangkan industri yang seharusnya ada tapi kita belum kuat," kata dia.
Oleh sebab itu, kata dia, program bagi-bagi susu gratis tidak akan langsung dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia melainkan secara bertahap.
Baca juga: Prabowo: Kebijakan Susu Gratis adalah Keberpihakan pada Anak-anak Kita
"Program ini tidak akan digulirkan sekaligus seluruh Indonesia seluruh lokasi, seluruh kota kabupaten desa seluruh anak. Tentunya kita akan mulai secara bertahap kita mulai dengan penyediaan susu yang bisa disediakan dari lokal lalu seiring dengan program ini makin luas," kata dia.
"Jadi, secara bertahap kita gunakan susu lokal dan semakin programnya berkembang kita akan perkuat juga industri susu lokal. Sehingga pada saatnya nanti ini bisa 100 persen terpenuhi oleh susu lokal gitu," sambung dia.
Sebelumnya, Prabowo mengungkap rencana impor 1,5 juta sapi untuk memenuhi program bagi-bagi susu gratis bagi anak-anak jika menang di Pilpres 2024.
Prabowo mengatakan impor itu harus dilakukan demi bisa memenuhi produksi kebutuhan susu sapi perah untuk 82 juta anak Indonesia.
Dengan demikian, kata dia, nantinya sapi-sapi itu bisa melahirkan dan jumlahnya berlipat ganda menjadi 3 juta pada tahun kedua.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
"Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan tapi ada will nya, ada kehendak," kata Prabowo.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sekitar 40 juta liter setiap harinya.
Dari kebutuhan itu, menurut perhitungannya negara membutuhkan minimal sekitar 2,5 juta sapi perah.
"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita, 82 juta anak kalau mereka minum 500 cc kita butuh berarti sekitar 40 juta liter berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," ucapnya.
Prabowo mengatakan Indonesia bisa memenuhi produksi kebutuhan susu jika ada kemauan.
"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat nggak, kita punya kehendak politik atau tidak, kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga mengatakan program susu gratis untuk memperbaiki gizi sudah dilakukan uji coba di sebuah sekolah.
Menurutnya, adanya peningkatan nilai bagi anak-anak yang diberikan makanan bergizi.
"Kita ada eksperimen yang sudah kita lakukan di sebuah sekolah waktu itu dikasih satu minggu lima hari dikasih tiga telor rutin tiap dua hari satu telor, setelah 6 bulan semua nilai akademisnya naik. Jadi ini terbukti anak-anak kita harus kita intervensi sekarang. Kita tidak bisa bicara teori-teori ya kan. Kita tidak bisa bicara terlalu banyak teori. Anak-anak kita terutama anak-anak orang yang ekonomi lemah kita harus berpihak sekarang, we can not wait," tukasnya.