Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menerima sejumlah relawan AMIN yang bergerak di platform media sosial Tik Tok.
Mereka menamakan diri mereka Relawan TAP24.
Wakil Deputi Konten Kreator Timnas AMIN Sonny Muhammad mengatakan bahwa kedatangan para relawan Tik Tok ini ke markas AMIN adalah yang pertama kali.
"Jadi mereka ini selama ini berjejaring hanya bertemu di udara mereka mendukung perjuangan AMIN sebelumnya belum pernah ketemu," kata Sonny di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024).
Bahkan, Sonny mengatakan bahwa Timnas AMIN tidak mengkondisikan mereka.
Relawan TAP24 ini disebut lahir secara organik dan melakukan kampanye juga atas inisiatif sendiri.
"Kurang lebih mereka ngobrol-ngobrol. Kita cuma memfasilitasi mereka hari ini. Sama sekali dari Timnas AMIN enggak ada," kata dia.
Sonny mengebut para relawan Tik Tok ini memiliki potensi yang besar, sebab generasi muda baik itu milenial maupun generasi Z cukup banyak yang menggunakan platform tersebut.
"Tik Tok sarana menjabarkan visi misi Mas Anies. Dan kemudian akan disiapkan oleh tim komunikasi publik dengan menggunakan bahasa yang paling tepat supaya ditangkap dan renyah," kata Sonny.
Sejauh ini, dikatakan Sonny, Relawan TAP24 sudah aktif dengan 100 orang dengan satu orang satu akun.
Sementara jika dikalkulasikan, para pemegang akun Tik Tok tersebut memiliki hampir 100 ribu pengikut.
Menyoal konten, Sonny mengatakan hal tersebut akan dielaborasi antara relawan dengan tim komunikasi publik di Timnas AMIN.
"Supaya lebih terarah akan disiapkan, karena selama ini kan temen-teman ini kan berdasarkan apa informasi yang mreka dapat, tapi sekarang insyaAllah kita kasih semacam pembekalan dasar tapj buat komunikasi publiknya terhadap masyarakat," kata dia.
Sonny juga memastikan relawan yang bergerak di media sosial termasuk di Tik Tok mendapatkan pembekalan agar terhindar dari narasi hoaks.
Namun, dia mengaku tidak mengkhawatirkan hal itu, sebab para relawan AMIN ini memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni sehingga mampu menyaring mana informasi yang benar dan yang hoaks.
"Mereka pengacara, pengusaha, rata-rata mereka ini adl yang punya tingkat pendidikan yang sangat mumpuni, sehingga ketika mereka menyampaikan informasi mencari data mereka sudah sangat selektif, jadi modalnya sudah bagus," kata Sonny.
"Apalagi sekarang ditambah dikasih semacam pembekalan materi. Jadi intinya kita tidak takut. Coba dicek saja, tim sukses mana yang paling banyak mengeluarkan hoaks," tandasnya.