Kalau pun ada, kata dia, maka angkat yang ditemukan akan berbeda dari sumber yang berbeda.
"Setidaknya untuk persentase keseluruhan itu bisa disebutkan secara resmi oleh Kemhan," kata dia.
"Belum lagi soal kesiapan alutsistanya, secara jumlah mungkin memenuhi kebutuhan MEF, tetapi di lapangan banyak yang tidak layak pakai. Sering kali alutsistanya 'kanibal' karena mempreteli komponen dari alutsista lainnya," sambung dia.
Secara keseluruhan, menurutnya debat tersebut sudah cukup menyentuh beberapa isu penting terutama kalau untuk selevel debat capres.
Berbeda halnya, kata dia, misalnya pada level untuk persiapan fit and proper Panglima atau Kapolri atau selevel Menlu.
Baca juga: Debat Capres, Kawendra TKN Sebut Prabowo Tak Terpancing Kandidat Lain Bongkar Rahasia Negara
Menurutnya hal yang seharusnya bisa diexplore lagi terkait apakah strategi pertahanan kita lebih baik didasari pertimbangan ancaman (threat-based), kalkulasi anggaran (budget-driven) atau yang lain.
Kemudian, lanjut dia, seberapa penting rencana tersebut bisa dikemas dalam Buku Putih pertahanan yang sudah lama tidak dikeluarkan lagi di mana yang terakhir dikeluarkan pada 2015.
"Ini penting karena Presiden memang seharusnya bekerja di level kebijakan strategis dan doktrinnya, tidak terlalu teknis," kata Reine.