TRIBUNNEWS.COM - Debat ketiga Pilpres 2024 telah digelar pada Minggu (7/01/2024) di Istora Senayan, Jakarta.
Berlangsungnya debat menjadi sorotan lantaran terdapat saling serang antara capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Di sisi lain, terdapat perhatian kepada capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Satu di antaranya atensi dari diaspora Indonesia yang tinggal di negara lain.
Sakaria Wielgosz yang saat ini tinggal di Swiss, mengaku memuji penampilan calon presiden pasangan Mahfud MD itu.
“Pada opening statement sangat jelas, Pak Ganjar menyatakan bahwa politik luar negeri Indonesia harus merefleksikan kepentingan dalam negeri," ujarnya.
"Salah satu contoh yang diberikan adalah terkait peningkatan ekonomi negara dengan memberikan fokus pada kegiatan UMKM yang harus bisa di-emphasize dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia,” imbuh dia yang juga ketua Tim Pemenangan Luar Negeri Ganjar-Mahfud itu.
Diketahui, salah satu program dari program unggulan Ganjar-Mahfud adalah kemudahan UMKM dalam berusaha, baik di dalam maupun di luar negeri, yang harus dapat difasilitasi oleh pemerintah.
“Dan dalam hal UMKM ini jelas Pak Ganjar telah membuktikan keberhasilannya dalam hal meningkatkan UMKM di Jawa Tengah selama beliau menjabat sebagai Gubenur," terangnya.
"Program Unggulan Ganjar-Mahfud jelas realistis dan dapat dihitung dari mana kebutuhan anggaran dan seperti apa pelaksanaannya sehingga tidak hanya manis didengar tapi juga bisa terealisasi dengan baik,” kata Sakaria.
Selain itu, Sakaria juga mengapresiasi kebijakan Ganjar terkait pertahanan dan keamanan, termasuk pengadaan alutsista.
Baca juga: Tiga Pasang Capres-Cawapres Konfirmasi Hadir ke KPK untuk Adu Gagasan Pemberantasan Korupsi
“Pak Ganjar manyampaikan jelas bahwa pembuatan kebijakan pertahanan, dan kebijakan apapun, harus ‘bottom up’, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Informasi terkait kebutuhan ini harus datang dari kebutuhan di lapangan dan bukan hanya pemenuhan alutsista yang tidak sesuai pada kebutuhan, sehingga berpotensi untuk berakhir di museum semata,” ujarnya.
Lebih lanjut Sakaria menegaskan, strategi pertahanan digital yang disampaikan Ganjar sesuai dengan kebutuhan dan situasi saat ini.
“Apa yang disampaikan Pak Ganjar mengenai strategi pertahanan digital perlu untuk ditingkatkan, ini justru yang menjadi isu pertahanan dan keamanan global saat ini. Dan sangat jelas sekali bahwa potensi Indonesia diserang melalui darat jauh lebih kecil ketimbang laut dan udara. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan akan teknologi pertahanan laut, udara, dan digital menjadi lebih penting ke depannya,” jelas Sakaria.
Terkait usulan duta besar siber yang diutarakan oleh Ganjar, Sakaria menyebut ide itu sangat efektif menjawab tantangan global, terutama terkait isu pertahanan saat ini.
“Sangat terlihat bahwa Pak Ganjar dalam memberikan usulan program, selalu melakukan due diligence dan pengumpulan data serta informasi yang akurat dan memadai, sehingga beliau dapat memberikan gagasan dan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan, seperti gagasan terkait Duta Besar Cyber, yang akan menjadi lebih efektif dalam menjawab tantangan global terkait isu pertahanan nasional.”
Sementara itu, Azizah Seiger, Ketua Austria for Ganjar-Mahfud, mengapresiasi Ganjar yang memberikan perhatian pada penyediaan lapangan kerja di dalam negeri.
“Pak Ganjar memberikan highlight pada kebutuhan lapangan kerja dalam negeri yang juga harus diberikan prioritas dan tercermin dalam politik luar negeri Indonesia ke depannya, terkait dengan investasi asing yang harusnya dipermudah di Indonesia sehingga lapangan kerja baru dapat terbuka.”
Bagi Azizah, debat kedua capres semakin menegaskan komitmen Ganjar-Mahfud yang mengutamakan kepentingan nasional, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Sepanjang debat di setiap kesempatan kita berulang kali mendengar pernyataan Pak Ganjar yang sangat memberikan perhatian pada kebutuhan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi, dan beliau tidak hanya berjanji kosong,” katanya.
“Pak Ganjar menawarkan kail, bukan ikan dengan membeberkan secara jelas kebijakan yang berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan, terkait penyediaan lapangan pekerjaan.”
Program Kerja Ekonomi Anies-Cak Imin
Pasangan Anies-Cak Imin menuangkan program kerja dalam bidang ekonomi di poin Agenda Misi 2 yaitu "Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global".
Berikut beberapa program ekonomi Anies-Cak Imin:
Ada program pengentasan kemiskinan yang bakal dilakukan Anies-Cak Imin untuk strategi ekonominya.
Adapun beberapa caranya adalah perbaikan bansos, pemberian insentif, ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok, hingga membentuk kelembagaan sistem jaminan sosial.
Selain itu, adapula program untuk penciptaan lapangan kerja dengan cara menciptakan 15 juta lapangan kerja baru, pemetaan kebutuhan tenaga kerja, penurunan porsi pekerja informal, hingga pelibatan tenaga kerja lokal dalam setiap proyek pemerintah.
Baca juga: Masih Bisa Diubah, KPU Diminta Angkat Isu Perempuan dan Anak dalam Tema Debat Capres Cawapres
Anies-Cak Imin juga berfokus untuk memperkuat ekonomi Indonesia dengan berfokus dalam ekonomi maritim dan kelautan.
Adapun beberapa cara yang bakala mereka lakukan yaitu melaksanakan revolusi Agromaritim dengan memfasilitasi pasar dan harga jual, mendorong kerja sama riset kemaritiman, meningkatkan kualitas dan nilai ekonomis hasil laut, hingga pembangunan rumah layak bagi keluarga nelayan.
Sementara di sektor ekonomi digital, Anies-Cak Imin memiliki beberapa strategi yang bakal idlakukan seperti penataan ulang lembaga riset, peningkatan belanja riset, pemberian insentif, pengoptimalan peran BUMN dalam implementasi hasil riset nasional.
Anies-Cak Imin juga bakal memperkuat sektor koperasi dan UMKM dengan cara pengoptimalan peran koperasi, mempermudah pendirian koperasi dan UMKM, hingga memudahkan akses pendanaan untuk koperasi dan UMKM.
Program Kerja Ekonomi Prabowo-Gibran
Program kerja di sektor ekonomi dair Prabowo-Gibran tertuang dalam Asta Cita 3 dengan judul "Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur".
Prabowo-Gibran menawarkan soal penciptaan lapangan kerja lewat kewirausahaan.
Adapun cara yang bakal mereka tempuh antara lain mendorong angkatan kerja 18-24 tahun menjadi karyawan tetap, penciptaan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal, perketatan masuknya tenaga kerja asing, hingga dorongan digitalisasi UMKM.
Selain itu, di sektor industri kreatif, Prabowo-Gibran menawarkan Kartu Usaha Startut untuk pengembangan bisnis berbasis teknologi dan inovasi.
Baca juga: Ganjar soal Model Debat Capres, Singgung Minimnya Waktu Sampaikan Gagasan
Kemudian, adapula perkuatan konektivitas digital di seluruh wilayah untuk menunjang industri kreatif.
Prabowo-Gibran juga menawarkan pendorongan pertumbuhan usaha rintisan berbasis inovasi digital demi pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Di sisi regulasi terkait ekonomi, Prabowo-Gibran memiliki program untuk menegakkan aturan soal Hak Cipta dan Hak Intelektual hingga pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan Tahun 2017.
Mereka juga memiliki program pembentukan Bank Wakaf demi mendorong ekonomi berbasis syariah.
"Membentuk Bank Wakaf sebagai pendorong ekonomi berbasiskan syariah dengan dasar uji akademik, kajian menyeluruh, dan uji kelayakan yang komprehensif dan valid serta penyiapan perundangan dan peraturan terkait Bank Wakaf," demikian tertulis dalam program kerja ekonomi Prabowo-Gibran.
Program Kerja Ekonomi Ganjar-Mahfud
Program kerja Ganjar-Mahfud di sektor ekonomi tertuang dalam poin misi ketiga yaitu "Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah" dan poin keempat yakni "Mempercepat Pemerataan Pembangunan Ekonomi".
Pada poin misi ketiga, Ganjar-Mahfud memberikan sub poin judul yaitu Pembangunan Adil dan Merata serta Bahagia dan Sejahtera.
Dari sub poin judul Pembangunan Adil dan Merata, ada beberapa rencana ekonomi yang bakal dilakukan Ganjar-Mahfud yaitu:
- Pelipatgandaan dana desa berkualitas.
- Penyediaan 40 peresen tempat usaha bagi usaha mikro dan kecil di lingkungan infrastruktur serta alokasi 50 persen anggaran belanja jasa pemerintah dan BUMD untuk koperasi UMKM.
- Memperbanyak pasar baru dan revitalisasi pasar tradisional.
- Pengintegrasian tempat tingal dan tempat kerja dengan sarana transportasi.
- Sinergi pertumbuhan antara kota dan desa.
- Penuntasan reforma agraria.
- Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial di Papua.
- Penyejahteraan masyarakat adat.
- Memperkuat SDM hingga akselerasi infrastruktur di wilayah perbatasan dan tertinggal, terpencil terluar atau 3T.
- Anak muda memperoleh kemudahan akses untuk mengembangkan usaha.
Baca juga: Sebut Terlalu Sempit, Komisioner Bawaslu Minta Debat Tak Lagi Digelar di Kantor KPU RI
Kemudian rencana ekonomi dalam sub poin berjudul Bahagia dan Sejahtera yaitu:
- Pembangunan rumah hunian baru atau renovasi sebanyak 10 juta hunian yang bersifat terjangkau dan bertempat di pusat perekonomian.
- Peningkatan kesejahteraan hingga perlindungan bagi buruh
- Pembentukan program kesejahteraan dengan pemberian kerja sederhana bagi lansia yang masih ingin bekerja.
-Kesetaraan upah hingga pelayanan publik bagi penyandang disabilitas.
- Perbaikan kampung kumuh di desa dan kota.
Ganjar-Mahfud juga memiliki program percepatan pembangunan ekonomi dengan cara:
- Pembukaan 17 juta lapangan kerja baru.
- Penciptaan lingkungan kerja yang mendukung usaha ultra mikro dan UMKM.
- Janji pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 7 persen.
- Percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Peningkatan produksi dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan domestik.
- Industrialisasi 5.0 dengan sinergi dari inovasi hingga hilirasisas SDA.
- Pemaksimalan pelaku ekonomi kreatif lewat dukungan berubpa pendampingan, permodalan, hingga memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
- Pembangunan ekonomi sektor pariwisata dengan target 30 juta wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia pada tahun 2029.
- Pemerataan infrastruktur.
- Integrasi pengiriman logistik dengan pengoptimalan SloC dan ALKI sebagai jalur perdagangan internasional.
- Ketersediaan pangan yang terjaga dan terjangkau.
- Dukungan infrastruktur bagi petani, peternak, dan nelayan.
- Membangun industri pangan
- Penghentian alih guna lahan agar lahan subur dan produktif.
- Penyejahteraan petani, peternak, dan nelayan.
- Mendorong penguatan jasa pelayanan keuangan syariah.
- Mendorong ekspor produk halal dengan pelibatan UMKM dalam rantai pasok industri halal.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Yohanes Liestyo Poerwoto)