Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya temuan surat suara yang rusak saat pendistribusian disebut logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merupakan bukti lembaga penyelenggara pemilu ini menjalankan tugasnya.
“Justru dengan sortir kita buktikan bahwa kita bekerja, ada surat suara yang tidak layak, itu kita sortir dan kita gantikan ke percetakan,” kata Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
Ketua Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga dan Logistik ini juga menyoroti ihwal jumlah surat suara yang menurutnya tidak seberapa itu jika dibandingkan jumlah total secara keseluruhan.
“Loh, temuan banyak itu berapa dari total sekian miliar surat suara? Kan hanya ratusan, sebagian hanya seribu atau berapa kemarin,” tuturnya.
Surat suara yang rusak itu pun disebut Yulianto dikembalikan ke percetakan untuk diganti.
Ia mengeklaim dengan sisa waktu yang kian mendekati hari pemungutan suara, proses pergantian surat suara masih dapat dilakukan.
“Ini sangat cukup, kan tiap hari kita sortir, data surat suara yang tidak bisa dipakai selalu masuk, selalu kita himpun dan kita masukan ke percetakan untuk gantikan gantinya,” pungkas Yulianto.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menemukan surat suara rusak di 127 kabupaten/kota (32,2 persen) dalam distribusi logistik Pemilu 2024 tahap dua.
Surat suara rusak sebagian besar secara berturut-turut karena terdapat titik berwarna, robek, garis buram, hingga berlubang.
"Jadi kalau kita lihat ada kekurangan surat di suatu tempat, dan di tempat lain ada kelebihan surat suara, kemudian di satu sisi juga ada surat suara yang berkategori rusak," kata Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda dalam jumpa pers di kantornya, Senin (8/1/2024).
Surat suara rusak ini merupakan temuan tertinggi Bawaslu dalam hal pemantauan distribusi logistik.
Informasi yang dikumpulkan Bawaslu terhadap distribusi surat suara hingga 5 Januari 2024 menunjukkan, dari 514 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia terdapat 413 (80.3 persen) daerah yang logistik Pemilu telah seluruhnya sampai ke KPU kabupaten/kota.
Sementara 101 (19.7 persen) daerah lainnya surat suaranya belum seluruhnya sampai dan baru sebagian yang diterima oleh KPU Kabupaten/Kota.
Baca juga: Anggota KPU RI Yulianto Sebut Adanya Surat Suara Rusak Bukti Pihaknya Menjalankan Tugas
Ada beberapa kendala kenapa surat suara itu belum sampai sepenuhnya, seperti masih ada surat suara tepat jumlah tidak tepat jumlah di 53 Kab/Kota (12.3 persen), kelebihan jumlah surat suara di 50 kabupaten/kota (12,4 persen), hingga kekurangan jumlah surat syara di 61 Kab/Kota (15,9 persen).
Atas kondisi temuan distribusi logistik Bawaslu melalui jajarannya bakal terus melakukan monitoring dan pemutakhiran data logistik hingga memerhatikan liniwaktu atau jadwal distribusi logisitik sampai ke Tempat Pemungutan suara.