Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung soal kasus korupsi menara Base Tranceiver Station (BTS) dalam kunjunganya di Desa Watuagung, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024) malam.
Adapun hal itu bermula saat Ganjar mendapat keluhan dari salah satu warga terkait sulitnya akses internet di wilayah tersebut lantaran tak adanya menara BTS.
Baca juga: Megawati Sebut Ganjar-Mahfud Penuhi 3 Syarat Jadi Pemimpin Indonesia
Ganjar pun menjelaskan, bahwa sejatinya program pemerataan jaringan akses internet itu sudah dilakukan dengan pembangunan sejumlah BTS di berbagai wilayah.
"Sebenarnya program kemarin-kemarin sudah ada. Sekarang juga mulai berjalan, membangun BTS BTS," kata Ganjar kepada wartawan usai kunjunganya di Desa Watuagung, Selasa malam.
Namun Ganjar menyayangkan proyek yang seharusnya bisa menyediakan jaringan internet untuk warga, justru dikorupsi.
Baca juga: Atikoh Ganjar Ucapkan Selamat HUT PDIP: Semoga Semakin Berjuang untuk Wong Cilik
Padahal menurutnya, jika pembangunan menara BTS itu tak dikorupsi penyebaran jaringan internet bisa semakin banyak.
"Maka saya bilang jangan di korupsi. Kalau itu tidak dikorupsi saya kira persebarannya akan makin banyak lagi. Kalau dipasang aja masih ada blank spot kok," ujarnya.
Akan tetapi dirinya pun masih memiliki keyakinan untuk memperluas jaringan internet bagi warga di daerah-daerah jika terdapat inisiatif dan kemauan kuat dari pejabat daerah salah satunya kepala desa.
"Tapi yang kalau yang kayak gini tidak sulit ini inisiatif-inisiatif dari kadesnya juga akan bisa," pungkasnya.
Dapat Keluhan Warga Soal Akses Internet
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan kegiatan kampanyenya dengan menyambangi Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah pada Selasa (9/1/2024) malam.
Ganjar yang tiba di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB langsung disambut riuh oleh ratusan warga yang sudah menunggu kedatanganya di lokasi tersebut.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu kemudian menggelar dialog dengan warga di bawah sebuah tenda yang sudah dirancang untuk acara pertemuan itu.
Di sela-sela dialog tersebut Ganjar mendapat keluhan salah satunya mengenai sulitnya akses internet di area tersebut.