News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran Buat Program Magang Virtual untuk Milenial yang Kesulitan Lapangan Kerja

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meluncurkan program magang virtual pemilih muda berbasis projek.

Program ini disebut solusi yang ditawarkan paslon nomor urut 02 dalam penyediaan lapangan kerja bagi anak-anak muda di Tanah Air.

"Hari ini kita bicara partisipasi pemuda untuk penyediaan lapangan kerja. Dari berbagai lembaga survei, kebutuhan utama orang muda di Indonesia itu terkait lapangan pekerjaan. Jadi tiap tahun ada jutaan orang muda yang selesai kuliah, selesai SMK, itu seperti apa penyerapannya," kata Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Arief mengatakan salah satu kebutuhan utama anak muda di Indonesia adalah lapangan kerja.

Baca juga: Timnas AMIN Minta Debat Cawapres Tak Lagi Pakai Singkatan, TKN: Kita Ikut Aturan KPU Saja

Melalui kolaborasi antara Pemilihmuda.id dan Rakamin Academy, pihaknya menggandeng anak-anak muda untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan lapangan kerja.

"Inilah yang bagi kami pentingnya kehadiran Pak Prabowo sebagai senior dan Mas Gibran Raka Buming Raka yang benar-benar muda. Pak Prabowo dan Mas Gibran benar-benar menempatkan orang muda itu sebagai kekuatan dan tulang punggung. Seluruh program yang akan kita sampaikan adalah program yang akan bermanfaat untuk orang muda di seluruh Indonesia," jelas Arief.

Sementara itu, Koordinator TKN Fanta Karir Andika Deni Prasetya mengatakan Indonesia sedang menghadapi bonus demografi tepat di tengah pesatnya era digital.

Karena itu tantangan yang dihadapi Indonesia akan jauh berbeda dibanding sejumlah negara di Asia yang sebelumnya telah melewati era bonus demografi.

"Kita menghadapi bonus demografi tetapi kita di era digitalisasi yang mungkin lapangan pekerjaan itu dalam waktu 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun perubahannya cukup signifikan. Maka kita butuh cara-cara baru. Cara-cara yang lebih kreatif lagi. Cara-cara yang benar-benar bisa membantu anak-anak muda untuk segera bisa dapat kerja," jelas Andika.

Andika mengatakan melalui kolaborasi dengan Rakamin Academy, pihaknya ingin menghadirkan kemudahan bagi anak-anak muda agar cepat mendapat pekerjaan sekaligus mendapat kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

"Tujuan program ini bukan lagi hanya sebatas upskilling, tapi langsung penyerapan kerja. Karena platform yang sudah dibangun Rakamin Academy itu di dua sisi. Di sisi peserta, ketika mereka ikutin program, kompetensi-kompetensinya akan diukur secara otomatis oleh sistem. Kemudian kompetensi itu akan kerekam langsung dan bisa diakses oleh perusahaan," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini