TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta warga NU untuk tidak memilih calon presiden (capres) yang didukung Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais.
Menurut Gus Ipul, kelompok yang berseberangan harus dihindari.
Padahal, Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais diketahui mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).
Terkait pernyataan Gus Ipul itu, sejumlah pihak pun menyatakan kritik.
Di antaranya Cak Imin, Timnas AMIN, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, hingga tokoh NU.
Cak Imin: Itu Mengada-ada
Ditemui di Retsoran Parle, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1/2024), Cak Imin buka suara soal pernyataan Gus Ipul.
Menurut Cak Imin, pernyataan Gus Ipul itu tidak sejalan dengan netralitas PBNU.
"Saya kira itu mengada-ada. Dan tidak konsisten dengan statemen sebelumnya bahwa PBNU netral," ujar Cak Imin.
Ketua Umum PKB itu mengatakan, keberpihakan terlihat jelas dalam pernyataan Gus Ipul.
Cak Imin cukup menyayangkan, karena menurutnya, PBNU seharusnya tidak berpihak pada salah satu paslon.
"Keberpihakan itu memalukan. Karena sejak awal PBNU itu seharusnya tak harus berpihak," tukas Cak Imin.
Respons Timnas AMIN
Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi mengatakan pihaknya tidak terpengaruh dnegan pernyataan Gus Ipul itu.
Syaugi menilai, pasangan Anies-Muhaimin telah menyampaikan gagasan dan teruji rekam jejaknya selama menjadi pejabat publik.
Karena itu, Cak Imin menyebut masyarakat yang bisa menilai pasangan Anies-Muhaimin dan menyalurkan pilihannya saat Pilpres 2024.