News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Mahfud MD Serang Gibran Soal Komitmen Jokowi Tidak Mengimpor Komoditas Pangan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres 2024 Mahfud MD di segmen 3 debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyerang calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tentang komitmen Presiden Joko Widodo tidak akan impor komoditas pangan.

Mahfud mengatakan, saat itu calon presiden Prabowo Subianto mengkritik komitmen Jokowi untuk tidak mengimpor sejumlah komoditas.

Karena menurut Prabowo, kata Mahfud, setelah empat tahun memimpin Jokowi masih melakukan impor yang merugikan banyak petani.

Hal tersebut disampaikannya dalam Debat Calon Wakil Presiden segmen tanya jawab antar calon wakil presiden 2024 pada Minggu (21/1/2024).

"Nanti dicek, bahwa itu pertanyaan Pak Prabowo kepada Pak Jokowi saat itu. Pak Jokowi bilang nggak akan mengimpor. Tapi sampai sekarang kita masih mengimpor banyak. Masih mengimpor banyak," kata dia.

"Malah semakin banyak mafianya impor-mengimpor bahan pangan itu. Apa usul anda untuk menyelesaikan masalah 5 tahun lalu ini?" tanya Mahfud.

Menjawab pertanyaan Mahfud itu, Gibran mengatakan sejak 2019 sampai 2022 Indonesia sudah swasembada beras.

Kemudian, kata Gibran, pada 2023 impor dilakukan karena El Nino yang terjadi di sebagian besar belahan dunia.

Menurutnya saat ini, yang harus dilakukan adalah bekerja sama melakukan ekstensifikasi intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif.

Selain itu, kata dia, produksi pupuk, mekanisasi, menggandeng anak-anak muda, smart farming, dan penggunaan drone untuk menyemprotkan pestisida perlu dilakukan.

Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Nikel Ugal-ugalan Tanpa Pertimbangkan Keseimbangan Ekologi

Ia juga menjelaskan bahwa food estate adalah program jangka panjang yang tidak bisa dihakimi dalam sekali panen, dua kali panen, tiga kali panen.

Karena, kata dia, pada panen keenam, ketujuh, dan kedelapan baru program pertanian itu akan terlihat hasilnya.

Namun Mahfud tak puas dengan jawaban Gibran.

"Pertanyaan saya bukan itu. Pertanyaan saya itu dulu Pak Prabowo bertanya, katanya Pak Jokowi nggak mau mengimpor beras. Lalu sekarang faktanya, per hari ini, ini catatan data harus dibaca. Impor kedelai 2 juta ton, susu 280 juta ton, gula pasir 4 juta ton, beras 2,8 (juta) ton, daging sapi 160 juta ton," kata Mahfud.

Baca juga: Cak Imin: Aset Negara Dibiarkan Liar, Ada Orang Menguasai Lahan 500.000 Hektare

"Ini, hasilnya seberapa dari hasil debat dulu yang tanggal 17 Juli itu? Ini perkembangannya seperti apa? Semakin banyak ini angkanya, semakin banyak impornya, semakin banyak terdiversifikasi juga impornya dari data ini," sambung dia.

Ia pun menajamkan pertanyaannya soal posisi Gibran sebagai calon wakil presiden khususnya terkait konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian.

"Oleh sebab itu, kemudian secara lebih mendasar saya ingin menanyakan kepada Mas Gibran dengan penuh hormat. Posisi anda sebagai (calon) wakil presiden, bagaimana tentang konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?" tanya Mahfud.

Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Nikel Ugal-ugalan Tanpa Pertimbangkan Keseimbangan Ekologi

Gibran kemudian menjawab, bahwa hal tersebut perlu dievaluasi. Menurut dia, tidak seharusnya narasi-narasi diberikan kepada masyarakat.

Gibran menuding pasangan calon nomornurut 1 dan 3 kompak mengkritik dan menilai food estate program gagal.

"Saya tegaskan sekali lagi, Pak. Memang ada yang gagal. Tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen misalnya di Gunung Mas Kalteng itu sudah panen jagung, singkong. Cek saja nanti datanya," kata dia.

"Intinya adalah warga jangan diberikan narasi-narasi yang menakutkan. Kita harus memberikan narasi-narasi yang optimis. Bapak-Bapak ini adalah calon-calon pemimpin, jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga dan masyarakat," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini