Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa food estate adalah program jangka panjang.
Menurut dia, food estate tidak bisa langsung dihakimi secara cepat hanya dalam sekali hingga tiga kali panen.
"Panen pertama, kedua, ketiga, itu pasti tidak pernah 100 persen. Ini yang petani pasti paham," katanya dalam acara debat calon wakil presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Gibran mengatakan, baru nanti saat panen keenam, ketujuh, kedelapan, akan terlihat hasil dari food estate tersebut.
Ia pun mengakui jika ada food estate yang gagal. Namun, yang berhasil juga ada. Gibran mencontohkan keberhasilan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Saya tegaskan sekali lagi. Memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga, yang sudah panen. Misalnya di Gunung Mas, Kalteng. Itu sudah panen jagung (dan) singkong itu, Pak. Cek saja nanti datanya," ujarnya.
Gibran kemudian menyebut bahwa narasi mengenai food estate yang diberikan kepada masyarakat jangan dibungkus dengan ketakutan.
Ia paham bahwa pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3 kompak mengatakan food estate adalah program gagal.
Namun, jangan sampai warga diberi berbagai narasi yang menakutkan. Narasi yang dibagikan harus dibalut dengan optimisme.
"Intinya adalah warga jangan diberikan narasi-narasi yang menakutkan. Kita harus optimis. Bapak-bapak ini adalah calon-calon pemimpin, harus optimis. Jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga dan masyarakat," ujar Gibran.
Baca juga: Cak Imin Singgung Gibran Soal Bioregional: Pertanyaan Saya Tidak Terjawab Sama Sekali