TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tribun Network menggelar nonton bareng atau nobar debat keempat calon wakil presiden (Cawapres) di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Minggu (21/1) malam.
Debat keempat Cawapres pada Pilpres 2024 ini bertemakan Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.
Hadir sebagai narasumber diantaranya, Juri bicara Timnas AMIN, Tatak Ujiyati; Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Irma Hutabarat; Anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sandra Moniaga dan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Sekar Banjaran Aji.
Acara ini dimoderatori oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.
Acara nobar debat cawapres yang dihadiri oleh para perwakilan tim paslon capres-cawapres ini berlangsung hangat dan seru.
Mereka terus menyampaikan pesan dan menjelaskan makna apa yang terkandung dalam paparan masing-masing cawapres di dalam debat.
Dalam nobar debat cawapres, Juru kampanye hutan Greenpace Indonesia Sekar Banjaran Aji mengaku kecewa dengan visi dan misi yang disampaikan oleh para calon wakil presiden dalam debat pilpres keempat.
Dia mengatakan, tidak ada satupun paslon yang secara tegas memaparkan dalam visi-misinya untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada.
"Kecewa banget kalau dilihat kerusakan lingkungan di Indonesia hampir mayorutas karena industri ekstraktif atau industri yang rakus terhadap lahan misalnya tembang atau perkebunan yang dalam hal ini seperti food estate," kata dia dalam talkshow Tribun Network yang disiarkan di kanal Youtune Tribunnews.
Dia menyebut, diera kerusakan lingkungan yang darurat ini tidak seharusnya paslon menawarkan program industri ekstraktif.
"Kita harusnya berpikir bagaimana bisa mengelola sumber daya alam yang ada di tengah kondisi krisis lingkungan yang ada ini. Panas meningkat tapi kita tetap bisa produktif," ujar dia.
"Saya kecewa sangat kecewa, kenapa kita harus terus terusan industri ekstraktif, karena itu jelas merugikan lingkungan," lanjut Sekar.
Sekar pun berharap, ketiga capres bisa lebih mengelaborasi program mereka untuk menjaga lingkungan dalam sesi debat lanjutan.
Sekar juga menyoroti, hilirisasi nikel dan green jobs yang digaungkan oleh capres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka pada debat.
Menurut dia ada ketidaksinkronan antara kedua program tersebut.
"Tadi Gibran mengatakan soal Green Jobs. Padahal kalau berbicara soal industri nikel, itu termasuk kotor dan tidak ramah lingkungan. Jadi tidak nyambung antara greenjob dan industri nikel itu," kata Sekar.
Dia menuturkan, industri pertambangan seperti nikel merupakan industri yang rakus terhadap lahan atau industri ekstaktif. Sehingga bisa menambah kerusakan lingkungan kian parah.
Sekar menyebut, di era kerusakan lingkungan yang darurat ini tidak seharusnya paslon menawarkan program industri ekstraktif.
Sebelumnya dalam pembuka debat pilpres keempat ini, walikota Solo itu menyampaikan komitmen jika terpilih akan membuka lapangan kerja sebanyak 5 juta diantaranya green jobs.
Adapun green jobs merupakan jenis pekerjaan yang ramah lingkungan.
"Insya Allah akan terbuka 19 juta peluang pekerjaan untuk generasi pemuda dan perempuan. Sebanyak lima juta diantaranya adalah Green Jobs," kata Gibran.
Dalam debat pilpres keempat, cawapres Gibran Rakabuming Raka terdengar sering menyebut hilirisasi.
Sekar mengatakan, hilirisasi mineral dan batu bara bukanlah program yang bisa menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
Dia menyebut, eksplorasi mineral dan batu bara yang terus-menerus dapat meningkatkan krisis lingkungan.
Meski disisi pendapatan bisa meningkat, namun ada dampak yang jauh lebih besar dirasakan masyarakat.