TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer dari kanal nasional Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Kabar bakal mundurnya Mahfud MD dari posisi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), menguat.
Dalam acara 'Tabrak Prof!' pada Selasa (23/1/2024), Mahfud menyebut tinggal menunggu momentum yang tepat untuk dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Kemudian Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong yang mengatakan tujuh tahun membuat contekan untuk pidato Presiden Jokowi.
Berita selanjutnya, pernyataan Capres Ganjar Pranowo yang menduga akan ada sosok yang mengikuti jejaknya mengunjungi Jawa Tengah setelah ia berkampanye di provinsi itu, mengarah kepada Jokowi.
1. Mahfud MD Bakal Mundur dari Menko Polhukam
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menjawab pertanyaan salah seorang warga dalam acara 'Tabrak Prof!' yang diselenggarakan di Bourjuis Cafe, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (23/1/2024).
Mahfud ditanya perihal pernyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang menyarankan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Pria berusia 66 tahun itu mengatakan, apa yang disampaikan oleh Ganjar merupakan kesepakatan dengan dirinya sejak awal.
"Bahwa saya pada saatnya yang tepat, nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar," ungkap Mahfud.
2. Alasan Ganjar Sarankan Mahfud MD Mundur dari Posisi Menteri
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku menyarankan Mahfud untuk mundur dari posisi Menko Polhukam.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai berkunjung ke Pensantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo, di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Menurut dia, ketidaknetralan pejabat publik di pemerintah pusat dan daerah, yang kini menjadi sorotan Koalisi Masyarakat untuk Pemilu Bersih telah didiskusikan secara intens dengan Mahfud MD.
"Itulah yang sebenarnya sejak awal kami (Ganjar-Mahfud) bicara apakah seorang yang sekarang menjabat di jabatan publik, baik itu setingkat menteri atau kepada daerah. Mundur atau tidak," kata Ganjar.