Luhut pun meminta Tom untuk mengerti bila harga nikel terlalu tinggi akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.
Ia berkaca pada kasus cobalt. Tiga tahun lalu harganya begitu tinggi, sehingga membuat orang mencari bentuk baterai lain, yang mana salah satunya lahir Lithium Ferro-Phospate (LFP).
Luhut mengatakan jika harga nikel ketinggian, orang akan mencari alternatif lain, sama seperti kondisi cobalt. Ia mengingatkan jika teknologi juga berkembang sangat cepat.
Oleh karena itu, Luhut menyebut pemerintah mencoba mencari keseimbangan supaya betul-betul nikel dari RI ini tetap masih dibutuhkan sampai belasan tahun yang akan datang.
"Tapi ingat lithium baterai bisa recycling, sedangkan LFP itu tidak bisa sampai hari ini. Tapi sekali lagi, teknologi terus berkembang," ujar Luhut.
"Kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok, lithium baterai juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun lain-lain," sambungnya.