TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo angkat bicara perihal kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melalui Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Ganjar mengatakan, Presiden Jokowi akan langsung mengontak Megawati bila ingin bertemu.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu mengaku tidak mengetahui benar atau tidaknya Jokowi akan bertemu Megawati. Sebab, kabar itu diketahuinya dari media massa.
“Banyak orang juga tanya ke saya. Saya tahunya dari media. Soalnya kemarin, Bu Mega ketemu saya di Bandung, tidak cerita. Ulang tahun partai juga tidak cerita, saya ketemu orang-orang di Istana yang biasanya kontak saya juga tidak. Mungkin Ibu Mega tidak mau ganggu saya, karena lagi kampanye,” jelas Ganjar di Jakarta, sebagaimana keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024).
Lebih lanjut, Ganjar menyebut, bahwa Megawati tidak menyinggung ketidakhadiran Jokowi pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan, pada 10 Januari lalu. Jokowi juga tidak memberikan ucapan selamat dan karangan bunga.
Jokowi berada di Filipina pada hari PDI Perjuangan memeringati HUT ke-51.
Soal karangan bunga, Ganjar menduga Jokowi lupa mengirimnya. Pasalnya, saat Megawati berulang tahun ke-77, Jokowi mengirimkan karangan bunga.
“Kalau saya melihatnya barangkali beliau lupa, karena waktu Ibu ulang tahun, beliau kirim karangan bunga, jadi yang kemarin lupa, kemarin kan buktinya dikirim waktu ulang tahun Ibu, itu kan hubungan pribadinya berarti bagus,” tukas Ganjar.
Baca juga: Hasto Tegaskan Menteri PDIP Tak Mundur dari Kabinet Jokowi
Saat ditanya kemungkinan Jokowi menyadari kesalahannya saat HUT PDI Perjuangan, Ganjar menuturkan bahwa sah saja karangan bunga yang dikirim Jokowi untuk Megawati yang berulang tahun dianggap sebagai sinyal politik.
Kabar Presiden Jokowi akan bertemu Megawati Soekarnoputri berawal adanya pernyataan tiga elit PDIP kepada salah satu media massa.
Jokowi disebut tengah menjajaki pengurus DPP PDIP untuk memediatori pertemuan dirinya dengan Megawati.
Namun, permintaan Jokowi itu disebut belum disampaikan kepada Megawati dan akan disampaikan ketika Pemilu 2024 selesai.
Baca juga: TPN Pastikan Pertemuan Jokowi dan Megawati Bakal Terealisasi: Setelah Ganjar Menang
Permintaan pertemuan dari Jokowi itu juga disebut-sebut untuk membangun kekuatan pasangan capres-cawapres jika Prabowo-Gibran melaju ke putaran kedua melawan Anies-Muhaimin.
Diketahui, hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri dikabarkan merenggang setelah satu per satu anggota keluarga Jokowi meninggalkan PDIP dan memilih berada di kubu capres Prabowo Subianto.