TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sampai di Jayapura dan melakukan serangkaian agenda kampanye, Jumat (26/1/2023).
Gibran memulai kampanyenya dengan mengunjungi pasar Pharaa Sentani, Jayapura, Papua.
Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 8:25 WIT, dengan ditemani Selvi Ananda, Bahlil Lahadalia dan figur lainnya baik dari TKN maupun TKD Papua.
Di pasar, Gibran dan Selvi Ananda menyapa warga dan para pedafang di pasar. Keduanya menghampiri pedagang dan sesekali memborong dagangan.
"Satu karung berapa bu?" tanya Gibran kepada pedagang sagu.
"320 ribu mas," jawab pedagang.
Kemudian Gibran memberikan tujuh lembar uang pecahan lima puluh ribu kepada pedagang tersebut.
Sofia, salah satu pedagang yang sempat dibeli dagangannya mengaju telah mendukung paslon nomor urut 02.
"Mama bersyukur kepada Tuhan yang punya berkat hari ini Tuhan kirim pasangan nomor 2 calon wakil presiden bisa ketemu mama," ujarnya.
"Harapannya Tuhan terus memberikan berkat biar dia meraih dan mendapat suara terbanyak. Jadi harapan mama biar dia menang dalam pemilu tahun ini," tuturnya.
Selain berbelanja dagangan, Gibran dan tim juga membagikan buku tulis dan susu untuk anak-anak. Mereka terlihat sangat antusias menghampiri Gibran untuk mengambil buku yang dibagikan.
Pembangunan di Papua
Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan terus melanjutkan pembangunan di Papua.
Ia dan capres Prabowo Subianto komitmen tidak akan pernah meninggalkan Papua.
Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan tokoh adat Papua di Kampung Sere, Jayapura, Jumat (26/1/2024).
"Saya tidak ingin bapak/ibu merasa ditinggal, Papua tidak boleh ditinggal, Papua harus terus dibangun," tegas Gibran.
Gibran memaparkan konsep pembangunan yang pasangan nomor urut 2 tawarkan. Konsep ini sering ia sampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam debat Cawapres, yakni pembangunan yang Indonesia sentris.
"Saya sering memaparkan tentang pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris, tapi sudah mulai Indonesia sentris," katanya.
Menurut Gibran, langkah pembangunan Indonesia sentris itu disimbolisasikan melalui pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Gibran juga mengemukakan di masa depan ekonomi Papua harus terus bertumbuh dengan pembangunan pusat-pusat ekonomi seperti pasar tradisional.
"Tadi begitu saya mendarat saya langsung ke pasar Mama Prahaa, saya harap ke depan lebih banyak lagi pasar-pasar tradisional yang dibangun biar pertumbuhan ekonomi baik," ujarnya.
Kemudian pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dengan menghubungkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur adalah langkah yang harus dikerjakan secara serentak.
"Akses konektivitas jalan-jalan desa, jalan nasional apapun itu wajib di tanah Papua, karena sekali lagi kalau belum terkoneksi dengan baik, kalau masih ada jalan berlubang belum diaspal, nanti harga pangan mahal, jadi penting sekali namanya konektivitas," kata Gibran disambut teriakan setuju para tokoh adat dan warga yang hadir.
Gibran juga meminta ibu-ibu dan mama-mama untuk ikut mengawal program makan siang gratis demi menyiapkan anak-anak Papua untuk menghadapi Indonesia emas.
"Kami memohon terutama ibu-ibu, mama-mama, saya mogon ikut mengawal program makan siang gratis untuk adik-adik kita, anak-anak kita, karena kita mau menyiapkan generasi emas untuk Indonesia emas," tutur Gibran.