TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guntur Soekarnoputra dalam acara Rock and Roll Days di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Senin (29/1/2024) lalu menyatakan bahwa adalah kebutuhan sejarah kalau NKRI mau langgeng maka harus memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres.
Guntur yang juga merupakan putra Soekarno dalam kesempatan tersebut turut menyinggung nasib Presiden Jokowi dapat ditentukan apabila pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pemenang Pemilu Presiden 2024.
"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur di depan para relawan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Mahardhika Sukarno, cucu Bung Karno yang merupakan anak dari Rachmawati Soekarnoputri sangat menyesalkan dan menyayangkan pernyataan tersebut.
"Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno," ujar Mahardhika kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).
Lebih lanjut disampaikan oleh Mahardhika bahwa pernyataaan Guntur yang menyatakan bahwa adalah kebutuhan sejarah jika Indonesia mau langgeng harus memenangkan Ganjar Pranowo.
Pernyataan Guntur tersebut menurut Mahardhika sangat tidak berdasar dan menyesatkan buat generasi muda. Karena menurutnya, kontestasi Pilpres adalah mekanisme demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik untuk bangsa ini.
"Siapapun yang terpilih menjadi Presiden, maka Indonesia harus tetap utuh dan eksis seperti yang sering disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto," katanya.
Terkait dengan Kontestasi Pilpres, ujar Mahardhika, ada teladan yang diberikan boleh Prabowo Subianto yaitu beliau selalu mendukung siapapun yang menjadi pemenang Kontestasi Pilpres.
"Sikap kenegarawanan seperti ini yang seharusnya dijadikan teladan oleh kita semua," imbuhnya.
Kemudian terkait dengan pernyataan Guntur bahwa kalau Ganjar-Mahfud menjadi Presiden dan Wakil Presiden 'Jokowi mau diapa-apain itu terserah'.
Menurut Mahardhika, pernyataan tersebut sangat tidak pantas disampaikan oleh tokoh senior sekelas Guntur.
Karena bagaimanapun Jokowi adalah Presiden terpilih yang mendapat mandat dari rakyat dan tentunya kita semua harus menghormati dan menghargai hal tersebut.
"Tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak Presiden seperti itu," tegasnya.