Sementara itu pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presidenm Ari Dwipayana, menganggap wajar pertarungan opini yang muncul jelang Pemilu 2024.
"Pertarungan opini dalam kontestasi politik adalah sesuatu yang juga wajar aja. Apalagi kaitannya dengan strategi politik partisan untuk politik elektoral," kata Ari di Kompleks Kemensetneg, Jakarta, Jumat (2/2/2024) kemarin.
Meski begitu, Ari menegaskan kritik dari akademisi kampus itu adalah kebebasan berbicara dan hak demokrasi warga negara.
Terpisah, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga memberikan tanggapan mengenai petisi dari para akademisi ini.
Menurut cawapres nomor urut 2 itu, petisi tersebut dapat menjadi salah satu masukan yang akan dijadikan bahan evaluasi.
"Kalau saya sih masukan-masukan evaluasi dari semua pihak kami terima, ya. Masukannya terima kasih," ujar Gibran di Tangerang Selatan, Sabtu.
Selebihnya, pria yang menjabat sebagai Wali Kota Solo itu enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini.
"Tanyakan yang bersangkutan aja," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Jokowi Banjir Kritikan Jelang Pemilu, Pengamat Anggap Wajar: Singgung Etika Negara.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik Ismail)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)