Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Masdalina Pane menyesalkan tak ada satupun calon presiden yang menyinggung soal kesejahteraan tenaga kesehatan pada sesi debta kelima tadi malam, Minggu (4/2).
Menurutnya, kesejahteraan para pekerja menjadi pintu gerbang agar sistem kesehatan di Indonesia makin baik dan maju.
Sejak lama, dirinya menyoroti ketimpangan penghasilan nakes di tanah air.
Menurut dia, nakes di Indonesia dipandang mengabdi sehingga pantas menerima gaji yang tidak layak.
"Kata menkes gajinya nakes sudah besar. Saya tidak melihat keberpihakan menkes soal kesejahteraan nakes Indonesia.Ketimpangan kesejahteraan nakes Indonesia besar. Seolah-olah nakes itu enggak boleh kaya. Pengabdian," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/2)
Misalnya saja ia menyebut, jasa seorang dokter yang dibayar BPJS Kesehatan hanya Rp2.000.
Baca juga: Soroti Program Capres, Pakar Kesehatan: Jumlah Dokter Sudah Cukup
"Jadi jangan berharap sistem kesehatan kita bagus," tegas Masdalina.
Baginya, paslon capres-cawapres tidak perlu membuat program yang fantastis untuk meraup suara.
Cukup meletakan hal fundamental yang kuat untuk sistem kesehatan Indonesia seperti kesejahteraan nakes dan tenaga medis.
"Pemerintah tidak menanamkan fundamental yang kuat. Masih banyak pencitraan dan jargon-jargon yang tidak membumi. Letakkan pondasi yang kuat terhadap sistem kesehatan," kata dia.