TRIBUNNEWS.COM - Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyebut calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tak memahami mengenai perbedaan antara stunting dan gizi buruk.
Sebagaimana diketahui, pada debat capres terakhir, Minggu (4/2/2024), sempat disinggung terkait strategi penanganan stunting antara Prabowo dan Ganjar.
Bermula saat Prabowo bertanya kepada Ganjar, setuju atau tidak mengenai gagasan makan bergizi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Ganjar pun dengan tegas menolak program Prabowo-Gibran tersebut, karena menurutnya, cara mengatasi stunting itu harus memperhatikan ibu hamil, yakni mulai dari kandungan diberikan gizi baik.
"Kalau ngasih makannya untuk anak-anak mencegah stunting saya sangat tidak setuju. Stunting itu ditangani sejak bayi masih dalam kandungan, ibunya harus diberi gizi baik," terang Ganjar saat debat, Minggu.
Saat membahas mengenai persoalan itulah, TKN melihat Prabowo tidak memahami perbedaan stunting dan gizi buruk.
Sehingga, Ganjar harus memberikan penjelasan tentang perbedaan keduanya, agar Prabowo tidak kebingungan.
"Debat Capres terakhir mengungkap fakta serius bahwa Prabowo Subianto tidak memahami perbedaan antara stunting dan Gizi Buruk."
"Bahkan, Ganjar Pranowo harus memberi penjelasan tentang perbedaan dua kondisi gangguan tumbuh kembang anak tersebut agar Prabowo tidak bingung," ujar Wakil Direktur Representatif TPN Ganjar-Mahfud, Charles Honoris saat dihubungi, Senin (5/2/2024).
Atas hal tersebut, Charles mempertanyakan dasar pemikiran program makan gratis yang dibuat oleh paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran tersebut, apabila tak paham mengenai perbedaan stunting dan gizi buruk.
Bahkan, Charles mencurigai program makan gratis itu hanya gimik Prabowo-Gibran untuk mendapatkan suara dari rakyat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tanpa ada pemikiran yang matang.
Baca juga: Prabowo Bilang Program Makan Gratisnya Bisa Atasi Banyak Masalah: Ini Mutlak untuk Rakyat
"Apakah program tersebut cuma gimik untuk mencari perhatian masyarakat, tanpa didasari pemikiran tentang pencegahan stunting yang benar?" tanya Charles.
Charles mengatakan, seandainya Prabowo paham bahwa stunting tak bisa diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun, seharusnya dipikirkan ulang soal program makan gratis itu.
Pasalnya, stunting pada anak hanya bisa dicegah lewat asupan bergizi sejak ibu hamil dan anak sebelum 2 tahun.