News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Isu Kapolri Perintahkan Binmas Menangkan Capres Tertentu, PP Himmah: Saring Informasi yang Beredar

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pimpinan Pusat Himmah, Abdul Razak Nasution.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati hari pencoblosan pemilihan umum (Pemilu), masyarakat diminta hati-hati banyak berita hoaks yang muncul, termasuk soal isu Kapolri Jenderal Listyo Sigit, perintahkan Binmas Polri memenangkan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden tertentu. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH) Abdul Razak Nasution.

"Ya, Kita sebagai masyarakat harus hati-hati menyaring informasi yang beredar di masyarakat menjelang 2 (dua) hari pencoblosan Pemilu 2024, hoaks sangat kencang akbibat menghangatnya Pikpres ini," kata Razak dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).

Razak mengetahuu soal video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memerintahkan Dirbinmas di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan calon di Pilpres 2024, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Menurutnya, sudah berulang kali Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri netrsl. 

"Yang saya ketahui bahwa Polri sangat sibuk dan fokus mengurusi kemanan dan ketertiban menjelang Pikpres ini," kata di

Dia meminta tak perlu ada fitnah-fitnah dan upaya-upaya yang tidak baik yang menjelekkan Kapolri Jenderal Sigit yang sudah teruji kinerjanya.

"Dan kami optimistis pemilu dapat berjalan lancar, aman dan damai," pungkas Razak

Sebelumnya Sebuah video beredar di media sosial yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya untuk memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal tersebut dibacakan Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat yang meminta klarifikasi dari Korps Bhayangkara.

"Kalau berita ini tidak benar bisa di-counter bisa diluruskan, tapi kalau berita ini benar mbok ya malu gitu lho, dan ditarik perintah ini," kata Henry dalam video yang beredar.

Henry pun mengaku siap dipanggil untuk mengklarifikasi informasi yang didapatnya itu. Di mana, ia menyebut, perintah Kapolri itu sudah beredar di sosial media WhatsApp.

"Ini sudah beredar, ada penekanan Kapolri kepada Dirbinmas seluruh Indonesia. Yang pertama, ini di grup-grup WhatsApp sudah beredar ini ya. Bahwa saya mau dipanggil besok ke Bareskrim saya siap, jam berapa di mana saya siap ya," ucap Henry.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini