Ketua KPU Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni menjelaskan, dalam video yang tersebar, disampaikan kalau formulir C1 KWK adalah palsu.
"Saya mau sampaikan bahwa, itu tidak benar dan semuanya asli karena Pemilu 2024 saat ini tidak menggunakan itu tetapi pakai Barkot, C hasil dengan lampirannya yang berukuran kecil. Jadi itu semua barkot," jelasnya.
Kemudian, menurut Jennifer, isi dalam kotak suara juga sangat lengkap.
"Jadi semua dalam kotak ini berisi surat suara, kemudian formulir, dan juga kelengkapan TPS. Itu lengkap didalam. Jadi tidak ada yang kurang," ujarnya.
Jenifer juga memastikan, terkait informasi yang beredar kepada masyarakat hingga terjadinya pembongkaran logistik, hanya hoax.
"Kami rasa masyarakat termakan informasi hoax yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Baca juga: Polres Paniai Buru Pelaku Pembakaran Kantor Distrik Bayabiru Papua Tengah
Atas kejadian tersebut, Jennifer berharap, kiranya pihak keamanan dapat mengambil tindakan tegas terhadap aktor di balik semuanya.
Kemudian, Ketua Bawaslu Papua Tengah, Markus Madai menambahkan, terkait hasil pengawasan atas kejadian di Paniai, ini semua terjadi karena miskomunikasi antara masyarakat dan penyelenggara.
"Jadi kita sudah pastikan disana, semua terjadi karena ini (komunikasi), terhadap pergeseran logistik, dimana logistiknya belum pergeseran, masyarakat sudah menyatakan sudah bergeser, baru diletakan di tempat lain, sehingga terjadilah persoalan," jelasnya.
Kemudian, terkait pembongkaran logistik juga, menurut Markus, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bawaslu kabupaten Paniai, pengawas distrik.
"Dari hasil koordinasi, mereka menyampaikan, Bawaslu akan membuat pos pengawasan, dan akan disampaikan kepada kami di Provinsi dan dilanjutkan ke pusat, untuk itu, malam ini kami Bawaslu Papua tengah akan ke Paniai untuk mengecek semuanyanya," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya telah dikabarkan, beredar video viral di grup WhatsApp Kabar Papua Tengah.
Video tersebut menunjukan, aksi pembongkaran ratusan surat suara Pemilu 2024 oleh masyarakat di Paniai.
Dalam video ini, terdengar suara yang mengatakan, kotak-kotak suara tersebut dikembalikan, karena diduga surat suara C1 telah dibongkar.