Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Nasional Pemenangan Capres-Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) menanggapi santai pelaporan Anies dan Cak Imin ke Bawaslu hanya gara-gara turut mengomentari film Dirty Vote di masa tenang.
Co Captain Timnas AMIN Sudirman Said dan Ketua Umum Tim Hukum Nasional Timnas AMIN Ari Yusuf Amir menertawakan pelaporan tersebut.
Ari mengatakan, film dokumenter tersebut bicara soal kebenaran. Semua pihak tahu film itu membahas kecurangan Pemilu 2024 berdasarkan analisis dan fakta.
"Kita yang mengikuti pemberitaan tahu peristiwa itu. Peristiwa MKMK, peristiwa DKPP, saya pikir nggak tepat itu (pelaporan ke Bawaslu)," kata Ari di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Sementara itu, Sudirman mengatakan bahwa msyarakat yang menyaksikan film tersebut jumlahnya tidak sedikit mencapai belasan juta orang sejak ditayangkan perdana di YouTube.
"Dan artinya itu gambaran suasana hati masyarakat. Kalau mau melawan hati masyarakat, itu seperti bendung air seperti yang dikatakan Mas Anies. Air kalau dibendung itu akan naik sendiri."
"Bahkan bendungan bisa jebol. Jangan bermain-main dengan rasa keadilan," kata dia.
Dia bahkan mengutip pernyataan Jusuf Kalla yang menyebut bahwa apa yang ditampilkan di film itu.
"Ada seorang tokoh bilang itu baru seperempat dari yang kita alami. Itulah hati nurani masyarakat. Tugas cendikiawan menyuarakan yang disebut sebagai unvoice dari suara rakyat. Itu mereka lakukan itu dng cara kreatif," katanya.
"Itu adalah bagian tugas konstitusional menjaga supaya negara ini berjalan dengan baik jadi jangan disikapi dengan melapor-lapor apalagi melaporkan calon presiden yang tentu saja harus menyampaikan komentar," pungkasnya.
Baca juga: Hasto Benarkan Peryataan Connie, Prabowo Hanya Jabat Presiden 3 Tahun jika Terpilih, Dilanjut Gibran
Pasangan calon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Pokok aduan terhadap dua orang itu berkaitan dengan pernyataan mereka atas film dokumenter Dirty Vote.
Hingga saat ini ada dua kelompok yang telah melapor ke Bawaslu, Selasa (13/2/2024) hari ini, yakni: Rampai Nusantara yang melaporkan Anies dan Advokat Lisan yang melaporkan JK beserta Cak Imin.
Baca juga: Anies Baswedan dan Keluarga Bakal Mencoblos di TPS 060 Lebak Bulus
"Pokok permasalahan dalam laporan ini adalah dikarenakan perbuatan terlapor dalam acara konferensi pers yang mengomentari tentang film Dirty Vote di kediaman JK," kata Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar di Kantor Bawaslu RI.