TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei sejauh ini menempatkan Prabowo-Gibran di urutan pertama, unggul dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Jika tak ada perubahan, Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres dalam satu putaran.
Sesuai Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum telah mengatur bahwa pemilihan presiden dapat diselenggarakan satu putaran jika:
- Salah satu pasangan calon mendapat lebih dari 50 persen suara
- Pasangan calon tersebut juga harus meraup paling sedikit 20 persen suara di 20 provinsi di Indonesia.
Menanggapi hasil sementara hitung cepat, peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keberhasilan Prabowo-Gibran adalah karena faktor Jokowi.
"Ini adalah kemenangan Jokowi. Tingkat Approval rating Jokowi sangat tinggi di atas 80 persen Tingkat kepuasan kinerja Jokowi sangat tinggi," katanya.
Jadi, menurut Burhanuddin, keunggulan Prabowo sejauh ini adalah kemenanganan Jokowi.
Sementara, Pengamat politik sekaligus peneliti dari LSI Denny JA, Aji Al Farabi punya pendapat berbeda.
Ia menganggap, keunggulan Prabowo sejauh ini bukan karena faktor Jokowi.
"Tapi memang ada faktor lain yakni posisioning. Pasangan 02 cukup ambil posisi yakni image yang baik seperti rekonsiliasi dan persatuan," ujarnya.
Sementara, Hendri Satrio, pengamat politik dari KedaiKopi menilai, keunggulan Prabowo di hitung cepat, dipengaruhi faktor Jokowi plus Prabowo.
"Orang melihat 02 yakni Jokowi plus Prabowo. Sedangkan Ganjar tanpa Jokowi. Jadi Faktor Jokowi plus Prabowo sangat berperan," ujarnya.
Litbang Kompas
Berdasarkan quick count Litbang Kompas, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas dua paslon lainnya.
Hingga pukul 16.15 WIB, data yang sudah masuk dalam quick count Litbang Kompas sudah mencapai 64,55 persen.