Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menelusuri ihwal data nomor induk kependudukan (NIK) janggal pada daftar pemilih tetap (DPT).
Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya sudah mengonfirmasi langsung perihal NIK janggal tersebut.
Salah satu data masyarakat itu ada di tempat pemungutan suara (TPS) Kalimantan Timur (Kaltim)
“Saya langsung ngecek ke Kaltim apa yang terjadi, ternyata mereka menginput salah dan sudah diperbaiki,” kata Betty di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Namun, Betty memastikan bahwa salah input NIK itu sudah ditangani dengan baik.
Ia juga menegaskan nama dan alamat masyarakat dalam DPT benar, hanya NIK saja yang salah dimasukkan.
"Orangnya ada, NKK-nya juga ada. Bisa di-cross check di lapangan karena saya sudah dapatkan datanya secara lengkap," tuturnya.
Sebelumnya, beredar informasi temuan NIK DPT janggal. Kejanggalan tersebut salah satunya dibahas oleh warganet di jejaring media sosial.
Dalam cuitannya, dia mengaku mencoba memasukkan NIK dengan kombinasi angka 0 sebanyak 16 digit. Diketahui, kombinasi angka pada NIK juga terdiri dari 16 digit.
Si pemilik akun mengaku mencoba memasukkan NIK janggal itu di situs resmi milik KPU https://cekdptonline.kpu.go.id/.
Sebagai contoh, kombinasi angka 2 sebanyak 16 digit, hasilnya terdapat di DPT dengan nama Sintia Selvi S. Uniknya, nama itu juga tercatat sebagai pemilih di TPS 34 Loa Janan Ulu, Loa Janan, Kutai Kertanegara.
Ada pula lokasi alamat potensial TPS di Jalan Manunggal RT 10.
Hal yang sama juga terjadi pada kombinasi angka lainnya sebanyak 16 digit, misalnya NIK 3333333333333333, 8888888888888888, 0000000000000000, dan sejumlah angka lainnya.