Dia juga menyampaikan, dengan semua kejadian yang terjadi, tidak menghambat keberlangsungan pesta demokrasi lima tahunan di provinsi ini.
"Jadi Pemilu 2024 tetap dilaksanakan di Papua Tengah, untuk itu, kami mohon dukungan doa dari semua pihak, agar proses demokrasi ini tidak terganggu dan berjalan dengan baik," ujarnya
Selain itu, Octovianus juga menambahkan, terkait pembakaran Kantor Distrik Baya Biru, persoalannya sama persis dengan pembongkaran logistik.
"Di situ ada miskomunikasi antara data wilayah yang masuk ke Mendagri, dengan data dari Mendagri yang masuk ke kami, Jadi ini rupanya soal sinkronisasi data saja, dimana kami menggunakan data yang dikeluarkan oleh Bupati, sehingga itu tidak terkafer karena ada pemekaran-pemekaran yang saat ini dalam proses, sehingga akhirnya masyarakat kira seakan-akan distrik-distrik ini diabaikan, padahal itu tidak," jelasnya.
Atas semua kejadian yang ada, menurut Octovianus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Pemprov Papua Tengah, keamanan, dan semua pihak.
Kemudian, Ketua Bawaslu Papua Tengah, Markus Madai menambahkan, terkait hasil pengawasan atas kejadian di Paniai, ini semua terjadi karena miskomunikasi antara masyarakat dan penyelenggara.
"Jadi kita sudah pastikan disana, semua terjadi karena ini (komunikasi), terhadap pergeseran logistik, dimana logistiknya belum pergeseran, masyarakat sudah menyatakan sudah bergeser, baru diletakan di tempat lain, sehingga terjadilah persoalan," jelasnya.
Kemudian, terkait pembongkaran logistik juga, menurut Markus, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bawaslu kabupaten Paniai, pengawas distrik.
"Dari hasil koordinasi, mereka menyampaikan, Bawaslu akan membuat pos pengawasan, dan akan disampaikan kepada kami di Provinsi dan dilanjutkan ke pusat, untuk itu, malam ini kami Bawaslu Papua tengah akan ke Paniai untuk mengecek semuanyanya," ujarnya.
Penulis: Calvin Louis Erari
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Begini Penjelasan KPU Papua Tengah Soal Perusakan Logistik Pemilu 2024 di Paniai