TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu pemimpin dunia baik langsung maupun tidak langsung telah mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih RI pasca-namanya unggul dalam hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei dan hitung nyata (real count) Komisi Pemilihan (KPU).
Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 58 persen suara nasional Pilpres 2024 dalam quick count lima lembaga survei terverifikasi yakni Litbang Kompas, LSI Denny JA, Saiful Mujani Research & Consulting, Poltrackinig dan Indikator.
Sementara, capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di posisi kedua dengan 24-25 persen suara.
Sementara, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP dkk berada di posisi buncit dengan 6-17 persen.
Prabowo-Gibran juga unggul dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku lembaga penyelenggara pemilu di Indonesia.
Per Sabtu, 17 Februari 2024 pukul 19.30 WIB, Prabowo-Gibran meraih 57,05 persen, Anies-Muhaimin 24,48 persen dan Ganjar-Mahfud 17,57 persen.
Baca juga: Momen Kucing Bobby Temani Prabowo Terima Kunjungan Dubes Tiongkok di Kertanegara
Lantas, siapa saja pemimpin dunia maupun perwakilan negara lain yang sudah mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran atas hasil tersebut hingga Minggu, 18 Februari 2024? Berikut rangkuman Tribunnews.com:
1. Australia
Ucapan selamat pemerintah Australia disampaikan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese lewat sambungan telepon ke Prabowo dan unggahan di media sosial X.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan presiden Indonesia yang baru setelah dilantik pada Oktober 2024," tutupnya.," tulis Albanese dalam unggahan di X.
2. Singapura
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga menyampaikan ucapan selamat ke Prabowo melalui telepon. Bahkan, Lee menelepon dan mengucapkan selamat ke Presiden Jokowi atas kelancaran dan kesuksesan pemilu di Indonesia.
Baca juga: Amerika Serikat Menantikan Hasil Pemilu 2024 di Indonesia
"Selama menjabat, PM Lee dan Presiden Jokowi memperkuat hubungan erat antara Indonesia dan Singapura melalui penyelesaian masalah bilateral yang telah berlangsung lama, dan memetakan bidang kerja sama baru di bidang keberlanjutan ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia," kata Chang.