Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi ke tingkat bawah mengenai isu penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Bagja menyebut, verifikasi di lapangan dilakukan Bawaslu, di antaranya di Cilegon, Banten dan di Kecamatan Gatak, Jawa Tengah.
"Ada beberapa yang kita verifikasi tidak terbukti," kata Bagja, kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Senin (4/3/2024).
"Kemudian, kita verifikasi ke lapangan. Misalnya, ada di Cilegon, terselesaikan. Ada di sosial media, kan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan," sambungnya.
Untuk di wilayah Jawa Tengah, Bagja menjelaskan, panitia pengawas pemilu (panwaslu) wilayah setempat sudah melakukan penelusuran.
Baca juga: Pengamat: Lonjakan Suara PSI Tak Lazim, Kekacauan Bisa Timbul Jika PSI Lolos Ambang Batas 4 Persen
"Sudah kami lacak, ternyata di Sirekap yang tidak presisi yang membaca angka," ucapnya.
Dari penelusuran itu, kata Bagja, suara di C-Plano tingkat TPS dan D-Hasil di tingkat kecamatan dan kabupaten, menunjukkan perolehan suara PSI konsisten, yakni lima suara.
"Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk di Gatak, untuk di Cilegon, juga demikian. Jadi tidak benar (isu) penggelembungan suara PSI," katanya.
Lebih lanjut, Bagja menekankan, dalam hal ini pentingnya fungsi rekapitulasi berjenjang.
Baca juga: Ditemukan Perbedaan Perolehan Suara PSI di Taiwan saat Rekapitulasi di KPU
"Teman-teman kan bisa lihat, misalnya, ada penulisan yang salah, kemudian perbaikan di sini. Salah satu fungsi rekap kecamatan adalah fungsi yang demikian," jelasnya.
Sebelumnya, Bawaslu RI mengaku, banyak menerima informasi terkait isu penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi-informasi yang diterima.
"Saat ini kami masih nunggu dari bawah, tapi informasi yang masuk ke kami banyak. Sehingga, dalam konteks ini, Bawaslu mengkompilasi masukan-masukan yang masuk," kata Lolly, kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, pada Senin (4/3/2024).