News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Peningkatan Suara PSI Janggal, Nasdem Minta KPU Percepat Hitung Manual

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep usai memberikan pidato politik saat acara Kopdarnas Deklarasi Sikap Politik PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Dalam acara tersebut PSI mengangkat Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mempertanyakan penghitungan Sirekap KPU atas kejanggalan peningkatan tajam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pileg 2024.

Hal itu lantaran perbedaan signifikan yang terjadi antara real count sementara dengan quick count lembaga-lembaga survei.

"Kalau KPU mengatakan ada error, di Pileg kan kalau quick count biasanya itu selarasnya sama, karena dia menggunakan metode ilmiah. Nah sekarang itu berbeda, kenapa tiba-tiba naik?" kata Sahroni di depan ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).

Menurut Sahroni, perbedaan jumlah suara antara quick count dengan real count merupakan hal biasa dalam Pemilu.

Namun, peningkatan signifikan yang terjadi pada jumlah suara PSI dianggap Sahroni tak wajar.

"Nah, dinamika politik per lima tahun itu di level lapangan ada tuh naik-turun, salah input, salah angka, itu normal. Kalaupun mau naik, kenapa hanya salah satu partai?" ujarnya.

Ketidak akuratan metode penghitungan dalam quick count disebut Sahroni sebagai hal yang biasa.

Namun jika Sirekap KPU yang error, maka dapat merusak penghitungan secara nasional.

Oleh Karena itu, dia meminta agar KPU merampungkan penghitungan manual secepatnya.

"Kalau sudah masuk ke Sirekap dan menjadi perhitungan secara nasional, ini kan jadi rusak kita. Sayang seribu sayang kalau ini tidak diantisipasi dengan KPU secepatnya. Secara apa? Secara manual," ujar Sahroni.

Baca juga: Soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto: Masih Asumsi, Harus Dibuktikan

Sebelumnya diberitakan, suara PSI meroket hanya dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 29 Februari hingga 2 Maret 2024.

Dalam rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah hingga 230.361 suara per Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan hasil real count KPU pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB, suara PSI baru mencapai 2.171.907 atau 2,86 persen.

Suara total yang masuk berdasarkan Sirekap pada saat itu 65,48 persen atau berasal dari 539.084 TPS dari total keseluruhan 823.236 TPS.

Alhasil, dengan tambahan tersebut, raihan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu kini mencapai 2.402.268 atau 3,13 persen.

Sementara, total suara yang masuk berdasarkan hasil Sirekap pada Sabtu pukul 15.00 WIB mencapai 541.324 TPS atau 65,76 persen.

Artinya, partai tersebut mampu memperoleh tambahan 230 ribu dari 2.240 TPS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini