TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video calon Presiden Prabowo Subianto bertemu sejumlah tokoh saat menghadiri acara pernikahan anak Menteri Pertanian Amran Sulaiman viral di media sosial.
Dalam video itu, Amien Rais terlihat berdiri di samping sebuah mobil.
Kemudian, dia menghampiri Prabowo, yang baru saja datang dengan ajudannya.
"Pak Prabowo, Pak Bowo," ujar Amien Rais menghampiri Prabowo yang dikawal oleh para ajudannya.
Ia langsung menjulurkan tangan mengajak salaman Prabowo.
Tak lama, para ajudannya pun menghentikan pertemuan mereka dengan melewati Amien Rais.
"Pak Amien, makasih ya," ujar Prabowo sambil berlalu diajak para pengawal.
"Selamat ya," tambah Amien Rais.
"Iya makasih," jawab Prabowo berlalu.
Salaman antara Amien Rais dan Prabowo itu berlangsung sekitar beberapa detik.
Prabowo langsung melanjutkan langkahnya memasuki ruangan acara.
Partai Ummat menjelaskan kalau momen itu terjadi dalam acara resepsi pernikahan putra Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yakni Andi Amar Maruf Sulaiman dan Ihsani Nurul Izzah.
Acara itu berlangsung pada berlangsung di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (3/3/2024) malam.
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani mengatakan momen itu terjadi secara kebetulan. Kalaupun, Amien Rais menunggu kedatangan Prabowo, dia menyebut itu hal yang wajar karena keduanya teman lama.
"Saya kira kebetulan saja ya. Kalaupun seandainya sengaja menunggu juga, itu tak lebih karena Pak Amien dan Pak Prabowo kan teman lama. Dalam agama Islam, kita diajarkan untuk memuliakan kawan kita, apalagi sesama Muslim," kata Buni Yani.
Buni Yani menilai tidak ada yang istimewa dalam momen tersebut. Menurutnya, keduanya adalah teman lama yang kerap berdiskusi banyak hal.
"Pak Amien adalah teman lama Pak Prabowo, sama sekali tidak ada yang istimewa. Dalam banyak hal Pak Prabowo berdiskusi mengenai banyak hal dengan Pak Amien yang memang belajar Political Science di University of Chicago, salah kampus ivy league di Amerika. Jadi kalau tidak mengerti hal-hal ini orang akan mempunyai pandangan yang tidak lengkap," ujarnya.
Buni Yani menekankan momen salaman Amien Rais dengan Prabowo itu tidak mengubah sikap Parta Ummat di Pilpres 2024. Dia mengatakan Partai Ummat tetap berkomitmen pada sikap awal yakni berada di pihak Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Insyaallah Partai Ummat tetap istiqomah. Pak Amien ke tempat pernikahan kan tidak sengaja bertemu Pak Prabowo. Maka silaturahim harus terus dijaga," ujarnya.
Amien sebut Prabowo sosok patriot
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais sempat menyatakan ada peluang untuk mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Namun Partai Ummat mendeklarasikan dukungan kepada capres dan cawapres yakni Anies Baswedan dan Cak Imin
Amien mengatakan, dukungan terhadap Prabowo bisa saja diberikan bila Anies Baswedan gagal maju jadi capres.
Ia lantas menyinggung pernah mengundang Prabowo dan Anies pada Munas Partai Ummat setahun lalu.
Baca juga: Kata Timnas AMIN-Partai Ummat soal Gus Ipul Minta Jangan Pilih Capres Pilihan Baasyir & Amien Rais
Namun kala itu yang datang hanyalah Anies karena Amien menyebut undangan terhadap Prabowo tidak disampaikan oleh anak buahnya.
Amien Rais menilai Prabowo merupakan sosok patriot yang paham masalah dan tegas.
Pasang Surut hubungan Amien Rais dan Prabowo
Hubungan antara Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami pasang surut selama keduanya berkiprah di dunia politik.
Keduanya dahulu sempat menjadi pihak yang berseberangan, lalu Amien mendukung Prabowo mati-matian, tetapi kini Amien mengaku dikecewakan oleh Prabowo.
Hubungan Amien dan Prabowo agaknya mencerminkan bahwa peran seseorang dalam menjalani dunia politik memang sukar ditebak.
Hubungan antara Amien dan Prabowo terentang jauh sejak tahun 1998 lalu, ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto sudah memasuki usia 'senja'.
Amien yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan salah satu tokoh masyarakat yang kerap mengkritik Pak Harto dan menyerukan adanya reformasi.
Ketika unjuk rasa mahasiswa besar-besaran terjadi pada Mei 1998, Amien juga menjadi tokoh yang lantang meminta Pak Harto untuk mundur.
Di sisi lain, Prabowo ketika itu jelas berada di kubu the smiling general. Tak hanya karena jabatannya sebagai panglima Komando Cadangan Strateegis Angkatan Darat (Kostrad), Prabowo saat itu juga merupakan menantu Soeharto.
Di era tersebut, Prabowo juga disebut-sebut sosok di balik penculikan para aktivis pada medio 1997-1998 ketika masih menjabat sebagai komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Bahkan, Prabowo mengakui bahwa dirinya pernah diperintahkan untuk mengejar Amien karena menentang Suharto.
"Pak Sohibul Iman dulu demo lawan tentara, sekarang Beliau yang mengusung mantan tentara. Dulu saya termasuk ditugaskan ngejar Pak Sohibul Iman dan Pak Amien Rais. Nyuwun sewu (minta maaf) Pak Amien Rais," ujar Prabowo, November 2018 lalu.
Singkat cerita, pada akhirnya Suharto mengundurkan diri dan popularitas Amien sebagai salah satu tokoh reformasi melejit.
Ia mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) lalu menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999-2004.
Sementara itu, setelah Soeharto lengser, Prabowo diberhentikan dari militer dan 'lenyap' dari dunia politik.
Koalisi di 2014-2019
Bertahun-tahun setelah Suharto lengser, Prabowo dan Amien justru berada di kubu yang sama pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Saat itu, Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang maju sebagai calon wakil presiden.
Amien yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN pun menjadi salah satu tokoh yang mati-matian mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Dukungan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan karena Amien adalah salah satu sosok yang pernah berseberangan, bahkan disebut pernah meminta Prabowo diadili karena kasus penculikan.
Namun, Amien menyatakan bahwa hal itu adalah pernyataan yang dibuat-buat.
"Saya tantang, kalau Anda bisa cari kembali potongan koran media cetak yang saya ngomong seperti itu, atau rekaman radio, atau rekaman televisi yang berkata seperti itu," kata Amien dalam wawancara dengan TV One pada 2014 lalu.
"Saya akan jalan kaki Jakarta-Yogya bolak balik, kalau perlu sambil engklek. Saya enggak seperti itu. Insya Allah saya enggak pernah nuduh Prabowo yang begitu, enggak," kata Amien.
Sementara itu, Prabowo menyebut Amien sebagai tokoh panutannya. Ia juga bercerita bahwa ia sudah sejak lama ingin bekerja sama dengan Amien.
"Beliau (Amien) ini mentor saya. Hubungan saya dengan beliau sudah puluhan tahun," kata Prabowo, Mei 2014.
Namun, pasangan Prabowo-Hatta nyatanya kalah pada Pilpres 2014 dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kekalahan itu rupanya tidak menghentikan kongsi antara Prabowo dan Amien. Lima tahun berselang, keduanya kembali bersekutu saat Prabowo berlaga di Pilpres 2019.
Amien menjadi salah satu tokoh yang lantang menyuarakan dukungan kepada Prabowo untuk terpilih menjadi presiden, ia juga tidak segan-segan melontarkan kritik kepada Jokowi, kompetitor Prabowo.
Meski akhirnya Prabowo dinyatakan kalah dari Jokowi, semangat Amien Rais tidak luntur. Ia pun sempat menyerukan adanya people power dalam merespons dugaan kecurangan dalam pemilu.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah," ucap Amien, Maret 2019.
Berpisah Jalan dan Dikecewakan
Selepas Pilpres 2019, hubungan Amien dan Prabowo pun mulai renggan. Amien, misalnya, mempertanyakan sikap Prabowo yang bertemu dengan Jokowi tanpa sepengetahuan dirinya.
Seperti diketahui, Jokowi dan Prabowo pernah bertemu di Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada Juli 2019 setelah pemilihan presiden yang berlangsung sangat panas.
"Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?" kata Amien.
Amien juga berulang kali mendorong Prabowo untuk mengambil sikap sebagai oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau saya, sebaiknya memang kita di luar saja. Jadi sangat indah kalau kubu Prabowo itu di luar. Ini juga terhormat untuk mengawasi lima tahun mendatang," ujar Amien.
Namun, permintaan itu seolah tak digubris. Prabowo pada akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi dan menjadi menteri pertahanan hingga saat ini.
Tak hanya Prabowo, partai yang didirikan oleh Amien, PAN, pada belakangan juga merapat ke pemerintahan Jokowi setelah dua kali mendukung Prabowo.
Amien lantas memilih keluar dari PAN lalu mendirikan Partai Ummat.
Tak Lagi Dukung Prabowo
Satu tahun menjelang Pilpres 2024, Amien melalui Partai Ummat kini sudah mengalihkan dukungannya kepada Prabowo.
Dalam rapat kerja nasional Partai Ummat, Rabu (15/2/2023) lalu, Amien mengumumkan bahwa Partai Ummat mendukung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Amien mengatakan, nama Prabowo sebenarnya masuk ke dalam bursa capres yang hendak diusung Partai Ummat, selain Anies dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Namun, komunikasinya selama tiga bulan dengan Prabowo justru diacuhkan atau dicueki. Prabowo juga tidak memenuhi undangan untuk hadir di Rakernas Partai Ummat.
"Jadi, Pak Prabowo itu tiga bulan saya hubungi, tidak pernah diangkat," ujar Amien
Amien bercerita, asisten Prabowo selalu mengatakan bahwa bosnya sedang berada di luar negeri setiap Amien meminta bertemu.
Amien pun menyindir Prabowo yang sempat menonton konser band Dewa 19 tetapi tidak mengangkat telepon darinya.
"Please, I want to see Prabowo for ten minutes only! Jadi melihat kemarin konser (Dewa19) kan bisa, bahkan dua jam lebih. Tapi untuk ketemu sahabat karibnya ini... Tapi mana? Ya sudah lah," kata Amien.
Amien pun menyebut, saat ini mereka berada di jalan yang berbeda. Akan tetapi, ia tetap mendoakan Prabowo agar bisa menjadi presiden suatu saat nanti
"Jadi kita masing-masing, saya doakan Pak Prabowo selalu in a good shape, mudah-mudahan juga tercapai apa yang dicita-citakan, dia ingin jadi Presiden, tetapi asal didukung Jokowi," kata Amien.
Jadi kalau saya melihat sesungguhnya agak aneh ya, yang berkuasa itu kan Allah. Tapi mengapa ya kalau diizinkan Pak Jokowi, saya masuk, kalau enggak, ya enggak, enggak merusak apa-apa," imbuh dia. (Tribun/Kompas.com)