Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur, membuat Once Mekel kini fokus memperhatikan prosesnya.
Once Mekel yang maju sebagai Calon Legislatif dari PDIP untuk daerah pemilihan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri, merasa perlu ikut memantau prosesnya.
Ada rasa prihatin dari Once ketika harus ada PSU di dapil tempatnya maju sebagai caleg.
“Karena Kuala Lumpur adalah dapil saya maka saya agak concern dan peduli dengan Pemungutan Suara Ulang ini. Cukup prihatin yaa dengan keadaan ini," beber Once Mekel di Auditorium Gedung RRI, Jakarta Pusat, Sabtu, (9/3/2024).
"Memang juga sikonnya ga mudah karena berada di luar negeri yang mengharuskan pemilih untuk datang ke TPS-TPS yang sudah ditentukan. Kebanyakan pekerja Indonesia ini tersebar di beberapa kota di Malaysia dan lumayan jauh tinggalnya," jelasnya.
Baca juga: Real Count Caleg Artis Dapil Jakarta II & III 29 Februari 2024: Uya Kuya, Once Mekel Posisi Pertama
Once Mekel menjelaskan bahwa proses Pemungutan Suara Ulang akan diadakan pada hari Minggu, 10 Maret 2024 di Kuala Lumpur mulai pukul 10 pagi hingga 6 sore.
Nantinya proses tersebut meliputi 22 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan 120 Kotak Suara Keliling (KSK) untuk menampung suara pemilih Dapil Luar Negeri Kuala Lumpur dan sekitarnya.
“Saya berharap Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur ini akan berjalan lancar, aman dan yang terpenting jujur dan adil," ucapnya.
"Karena dengan begitu kualitas Pemilu kita akan baik dan kredibel. Saya juga menghimbau untuk warga negara Indonesia yang punya hak pilih dan terdaftar namanya untuk melaksanakan hak konstitusionalnya secara bijak," sambung Once.
Kabar soal PSU di Kuala Lumpur sempat dibenarkan oleh ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, ia menyebut ada beberapa masalah yang membuat harus dilakukan pemungutan suara ulang.
"Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan menunda penghitungan suara metode pos dan kotak suara keliling (KSK) di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam konferensi pers, di kantor KPU, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
"Hal itu lantaran ditemukannya sejumlah masalah dalam pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024. Untuk dua metode itu dihentikan dulu, tidak diikutkan," ujarnya.