TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah resmi melantik Pejabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, Rabu (13/3/2024).
Bustami menggantikan posisi Achmad Marzuki.
Seiring dengan penggantian mendadak Pj Gubernur Aceh itu, muncul isu terkait alasan Tito Karnavian mengganti Achmad Marzuki.
Isu yang beredar menyebut Achmad Marzuki diganti karena pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kalah telak di Aceh.
Terkait isu itu, Tito langsung memberikan bantahan.
Tito menyebut penggantian itu dilakukan karena Achmad Marzuki sudah cukup lama menduduki kursi Pj Gubernur Aceh.
Menurutnya, masa jabatan satu tahun delapan bulan sudah cukup untuk Achmad Marzuki.
"Gantian penyegaran. Itu belum ada Pj satu tahun 8 bulan," ujar Tito, ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat.
Tito menyebut Achmad Marzuki merupakan Pj Gubernur terlama dibandingkan dengan daerah lainnya.
Bantahan senada turut disampaikan Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Aceh, Mahfudz Y Loethan.
Menurutnya, permintaan penggantian Achmad Marzuki sudah lama diusulkan DPRD Aceh, jauh sebelum Pemilu 2024 digelar.
Baca juga: Rekapitulasi Nasional: 2,3 Juta Warga Aceh Pilih AMIN, Ungguli Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud
"Juni 2023 DPR Aceh sudah mengusulkan Pak Bustami Hamzah, sebagai calon Pj Gubernur Aceh untuk menggantikan Pak Achmad Marzuki. Jadi pergantian ini bukan agenda selepas pemilu, bukan sebab Prabowo-Gibran dapat hasil kecil di Aceh," ujar Mahfudz, dikutip dari Serambinews.com, Jumat (15/3/2024).
Mahfudz berujar bahwa pergantian ini hanya bentuk upaya penyegaran dan peningkatan kerja.
Selain itu, sosok Bustami Hamzah dinilai cocok memimpin Tanah Serambi.
"Pak Bustami punya telenta yang bagus, beliau pejabat karir yang punya pengalaman banyak di birokrasi, kita meyakini beliau akan memberikan kemapuan terbaiknya membagun Aceh,” jelasnya.
Sebagai informasi, Prabowo-Gibran kalah telak dari paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Aceh.
Berdasarkan rekapitulasi suara nasional yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Prabowo-Gibran hanya meraih 787.024 suara.
Sedangkan Anies-Muhaimin meraup suara terbanyak sebesar 2.369.535 suara.
Paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi buncit dengan perolehan 64.677 suara.
Selain di Aceh, Prabowo-Gibran juga kalah dari Anies-Muhaimin di Sumatera Barat.
Baca juga: Perbandingan Hasil Hitung Suara KPU dengan KawalPemilu di Pulau Jawa: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar
Tercatat Prabowo-Gibran memperoleh suara 1.217.314, sedangkan Anies-Muhaimin mendapat 1.744.042 suara.
Adapun Ganjar-Mahfud meraih 124.044 suara.
Berdasarkan rekapitulasi suara nasional yang digelar KPU, hingga Jumat (15/3/2024) Prabowo-Gibran hanya kalah di dua provinsi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Repnas Aceh Tanggapi Pergantian Pj Gubernur Aceh, Bantah Achmad Marzuki Dicopot karena Hasil Pemilu
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Reza Deni, Serambinews.com/Agus Ramadhan)