Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang terbuka meminta agar partainya mendapatkan jatah 5 menteri ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Terkait hal ini, Hinca bercerita momen Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua kali menyusun kabinet usai menang kontestasi di Pilpres 2004 dan 2009 lalu.
Baca juga: Golkar Minta Jatah 5 Menteri, Petinggi Demokrat: Sebelum Wasit Meniup Peluit Nggak Boleh Selebrasi
"Saya tidak ingin berkomentar lebih jauh soal golkar yang meminta 5. Tapi saya berpikiran begini, Demokrat berpikiran bahwa Demokrat itu berpengalaman dua kali membentuk kabinet," ucap Hinca saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Saat itu, Hinca bercerita SBY langsung membentuk Sekretariat Gabungan (Setgab) yang mengurusi penunjukkan soal kabinet. Setgab tersebut dibentuk usai SBY telah dinyatakan menang oleh KPU.
"10 tahun kita berpemerintahan itu juga termasuk mendengarkan kawan kawan yang dulu kita sebut ada namanya Setgab. Sekretariat Gabungan. Setgab itu untuk menampung kawan-kawan semua berbicara, memikirkan dan bagaimana menjalankan pemerintahan," katanya.
Baca juga: Golkar Minta 5 Kursi Menteri, Begini Jawaban Gibran
Ia pun berharap Prabowo maupun Gibran belajar dari SBY yang sudah dua kali menyusun kabinet dalam pemerintahannya.
"Saya berharap juga semangat atau pengalaman kami yang dulu itu dapat dipertimbangkan presiden Prabowo untuk merangkul ini, kan beliau itu juga adalah merangkul gitu. Disitu bicarakan," katanya.
Di sisi lain, Hinca menyatakan partainya tidak pernah menargetkan kursi menteri yang diminta dari Prabowo-Gibran. Namun, Demokrat memiliki kader yang mumpuni untuk menduduki posisi menteri.
"Demokrat punya pandangan, punya pengalaman, punya kader kader yang punya talenta talenta yang menurut kami cukup mumpuni bagian dari pemerintahan yang akan datang," katanya.
"Jadi soal jumlahnya, soal banyaknya, soal siapa tentu harus dibicarakan lah sama sama. Dan saya yakin sekali pak prabowo dan mas Gibran akan memanggil dan berdialog," sambungnya.
Baca juga: Golkar Minta Jatah 5 Menteri, Demokrat: Biarkan Pak Prabowo Menentukan Sikapnya
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berharap partainya mendapatkan 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Bersama Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024) kemarin.
Awalnya, Airlangga mengatakan, 80-90 persen pemilih Partai Golkar ikut memilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Ini tertinggi sepanjang sejarah. Jadi sejarah yang lalu, presiden dan wapres yang didukung yang bukan dari Golkar hanya didukung 53 persen dari pemilih Partai Golkar," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Airlangga mengatakan hal ini membuktikan bahwa Partai Golkar menjadi partai yang paling terdepan dalam mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Kemudian, sosok yang juga menjabat Menko Perekonomian itu menyebut, Partai Golkar mampu menang di 15 provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia.
Dengan kemenangan tersebut, Airlangga pun berharap Partai Golkar memperoleh jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika sudah diumumkan menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
Airlangga mengatakan hal ini membuktikan bahwa Partai Golkar menjadi partai yang paling terdepan dalam mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Kemudian, sosok yang juga menjabat Menko Perekonomian itu menyebut, Partai Golkar mampu menang di 15 provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia.
Dengan kemenangan tersebut, Airlangga pun berharap Partai Golkar memperoleh jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika sudah diumumkan menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.