TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertarungan memperebutkan kursi DPR di Pemilu 2024 berlangsung ketat. Politisi kawakan selevel Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai pun ada yang tidak lolos.
Namun, banyak di antara Sekjen Parpol yang diprediksi berhasil melenggang ke Senayan.
Di antara mereka ada Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, hingga Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Lalu siapa yang kemungkinan kuat tidak lolos di Pileg 2024 ini? Berikut rangkuman singkatnya.
1. Sekjen PKB Hasanuddin Wahid
Hasanuddin Wahid bisa dipastikan akan kembali duduk di kursi DPR RI.
Pada Pemilu Legislatif 2024, Hassanudin berhasil meraih perolehan suara sebanyak 125.353 suara.
Hassanudin berhasil meraih suara terbesar di antara seluruh caleg DPR RI di Malang Raya.
2. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani berhasil mengamankan satu kursi anggota DPR RI. Muzani memperoleh suara tertinggi di Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Lampung I.
Muzani memperoleh 110.161 suara. Dari hasil suara itu, jika memakai metode Sainte Lague, maka Muzani dipastikan kembali lolos ke Senayan.
3. Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus
Berbeda dengan nasib para "rekannya", Sekjen Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua DPR RI Loedwijk Freidrich Paulus terancam terlempar dari Kompleks Parlemen, Senayan.
Sebab, dia kalah dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar itu merupakan caleg DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I.
Meski berbekalkan nomor urut 1 di surat suara, Loedwijk nyatanya bukan peraih suara terbanyak di antara 10 caleg Partai Golkar.
Berdasarkan hasil penghitungan suara resmi KPU, Loedwijk tercatat sebagai caleg Golkar peraih suara terbanyak kedua, yakni 50.093 suara.
Peraih suara terbanyak pertama adalah caleg Golkar nomor urut 2, Rycko Menoza, yang berhasil mengumpulkan 53.813 suara.
4. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi
Habib Aboe Bakar Al Habsyi disebut lolos ke DPR setelah unggul di Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Selatan I.
Dapil Kalsel I ini meliputi 8 kabupaten yakni Kabupaten Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, dan Tapin.
5. Sekjen PAN Eddy Soeparno
Eddy Soeparno disebut lolos ke Senayan dari Dapil Jabar III.
Sekretaris Jenderal PAN itu berhasil meraup suara 66.703.
Eddy Soeparno adalah petahana yang sempat menjadi anggota DPR RI 2019-2024.
Dalam LHKPN KPK, Eddy Soeparno mencatatkan harta senilai fantastis yakni Rp 246.479.247.606.
6. Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa
Teuku Riefky Harsa masuk tujuh besar perolehan suara tertinggi di daerah pemilihan (Dapil) Aceh 1.
Adapun Dapil Aceh 1 meliputi Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie Jaya, Kota Banda Aceh, Kota Sabang dan Kota Subulussalam.
Di sisi lain, KIP juga telah mengesahkan terhadap suara yang diperoleh masing-masing caleg ini melalui rapat pleno rekapitulasi yang digelar sejak Selasa, 5 Maret 2024 lalu.
Rekapitulasi KPU Rampung Hari Ini
Hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional diusahakan KPU RI rampung hari ini.
Setidaknya, masih tersisa empat provinsi yang perolehan suaranya harus direkapitulasi.
Keempat provinsi tersebut adalah:
- Jawa Barat
- Maluku
- Papua Pegunungan
- Papua Induk
"Hari ini kami rencanakan untuk melanjutkan pleno rekapitulasi nasional secara terbuka untuk empat provinsi yang belum," kata Anggota KPU RI August Mellaz di kantornya, Selasa (19/3/2024).
Hingga saat ini, pihak KPU Provinsi Jawa Barat dan Maluku telah tiba di Jakarta dan akan segera diplenokan.
Sementara dua sisanya direncanakan baru tiba nanti malam.
Jika 38 provinsi telah menyelesaikan rekapitulasi nasional, kata Mellaz, kemungkinan KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi.
Dia menyebut KPU masih memiliki tenggat waktu untuk pengumuman hasil hingga 20 Maret 2024.
"Tenggat waktu ada sampai 20 Maret. Kalau rekapitulasi selesai maka kita bisa lanjutkan proses berikutnya untuk penetapan," paparnya.
Sebagai informasi, dari total 38 provinsi, KPU telah merampungkan rekapitulasi nasional untuk 34 provinsi menyisakan empat provinsi yang belum melakukan rekapitulasi nasional.
Sedangkan untuk di luar negeri sebanyak 128 PPLN telah menyelesaikan rekapitulasi nasional.