News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Surya Paloh Lebih Pilih Sahroni daripada Anies untuk Maju pada Pilgub Jakarta

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Sahroni sopiri pasangan Bacapres Anies Baswedan dan Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berangkat menuju KPU RI, Kamis (19/10/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP NasDem Willy Aditya menjelaskan maksud pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang lebih memilih Ahmad Sahroni ketimbang Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.

Willy mengatakan bahwa saat ini kandidat bakal cagub yang diusung partainya masih bersifat dinamis.

Baca juga: Bagaimana Kalau Anies dan Ganjar Maju di Pilgub DKI Jakarta? Ini Analisis Pengamat Politik

Sejauh ini, Willy menyebut partainya telah berkomunikasi dengan PKS dan PKB untuk melanjutkan koalisi perubahan di tingkat provinsi melalui Pilgub DKI. Sehingga, bursa cagub DKI Jakarta akan dibahas bersama koalisi.

"NasDem sudah berkomunikasi dengan PKS dengan PKB. NasDem bersyukur kita hari ini ada stok kader tidak hanya Ahmad Sahroni tetapi ada Wibi Andrino anak muda yang cukup sukses di DKI nih jadi banyak figur lah NasDem hari ini yang bisa kita jadikan kandidat untuk running dalam kontestasi Pilgub DKJ (Daerah Khusus Jakarta)," kata Willy kepada wartawan, Kamis (21/3/2023).

Adapun dengan Anies, Willy menyebut komunikasi partainya dengan capres yang diusungnya itu berjalan baik.

Baca juga: Jelang Pilgub DKI Jakarta, Keponakan Surya Paloh Ditunjuk Jadi Ketua DPW Nasdem

"Untuk DKJ kita masih brainstorming, 2 hari lalu, bahkan tadi pun Pak Surya buka puasa bersama, kemudian 2 hari lalu masih huka puasa di sini. Silaturahmi berjalan dengsn sangat baik, komunikasi lancar jadi tidak ada kendala apapun," ucapnya.

Willy menyebut partainya telah memberikan pernyataan sikap terkait Pemilu 2024. 

Baik menang atau pun kalah, Willy menekankan partainya hendak mempertontonkan budaya demokrasi menyikapi hasil Pemilu.

"Ini sebuah lompatan bagaimana democratic culture itu dibangun oleh NasDem. Dalam tradiisi demokrasi kita, orang selalu siapkan pidato kemanangan dan pidato kekalahan dan hari ini NasDem melakuka. Proses itu secara terbuka, secara open minded, secara dini," tegasnya.

Dia memahami bahwa dalam pemilu selalu ada residu yang bersinggungan, bahkan tak dapat dipungkiri akan ada konflik fisik.

"Itu hal yang tidak hanya terjadi pada kita, di semua negara di kolong langit ini pemili selalu menyisakan residu dan bagaimana komitmen kita bersama setelah itu mengobati residu itu. Tapi pemilu sebagai sebuah hasil dan sebagai orang yang gunakan demokrasi sebagai mekanisme 'the only one round in the town' itu kita terima," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini