TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemana Sandiaga Uno berlabuh setelah partainya, PPP tak lolos ke Senayan ?
Ditambah lagi, PPP telah resmi membubarkan Bappilu pimpinan Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno pun blak-blakan mengakui diminta tak komentar soal PPP tak lolos parlemen.
Terkait suara PPP di Pileg, Sandiaga hanya berpesan agar tetap tenang dan optimis. Pasalnya PPP akan mengajukan gugatan ke MK terkait hasil suara Pileg.
Seperti diketahui, PPP tidak memenuhi syarat parliamentary threshold 4 persen berdasarkan rekapitulasi KPU. Suara PPP secara nasional, adalah sebesar 5.878.777 atau 3,87 persen dari 84 daerah pemilihan.
Sandiaga Uno Tegaskan Akan Tetap di PPP
Ketua Bapilu PPP Sandiaga Uno menegaskan bahwa dirinya akan tetap berada di PPP usai partainya tersebut dinyatakan tidak lolos ke Senayan karena tidak memenuhi ambang batas parlemen sebesar empat persen.
"Insyaallah istikomah, saya tetap di PPP. Per hari ini saya megang keanggotaan," Kata Sandiaga di Istana Kepreisdenan, Jakarta, Jumat, (22/3/2024).
Seperti diketahui, PPP tidak memenuhi syarat parliamentary threshold 4 persen berdasarkan rekapitulasi KPU. Suara PPP secara nasional, adalah sebesar 5.878.777 atau 3,87 persen dari 84 daerah pemilihan.
Bappilu Pimpinan Sandiaga Uno Dibubarkan
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan pihaknya sudah membubarkan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) pimpinan Sandiaga Uno.
"Semalam Bappilu sendiri sudah kita bubarkan di internal PPP," kata Amir saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jumat (22/3/2024).
Amir menjelaskan pembubaran ini dilakukan karena tugas Bappilu untuk memenangkan PPP dalam Pemilu 2024 sudah berakhir pada 20 Maret.
"Tapi tadi malam dalam rapat harian pengurus PPP sudah menyatakan bahwa karena Bappilu selesai tugasnya sampai dengan tanggal 20 atau setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI ini menuturkan pihaknya juga mengevaluasi mengenai perolehan suara PPP yang tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen.
Dimana berdasarkan rekapitulasi KPU perolehan suara partai pimpinan Muhamad Mardiono itu hanya 3,87 persen, tidak mencapai ambang batas 4 persen.