Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang kawasan Hualien, Taiwan pada Rabu, 3 April 2024.
Gempa juga dirasakan sampai Okinawa, Jepang. Peringatan Tsunami telah juga dikeluarkan.
Hingga Rabu sore waktu Taiwan, jumlah korban meninggal dunia di Taiwan sebanyak 9 orang, dan luka-luka 821 orang.
Total korban terdampak gempa sebanyak 830 orang.
Sementara di Jepang tak ada korban jiwa, dan peringatan Tsunami dicabut otoritas Jepang.
Baca juga: Taiwan Dilanda Gempa Terkuat dalam 25 Tahun: 7 Orang Tewas, 736 Luka-luka, 77 Lainnya Masih Terjebak
Selepas gempa terjadi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lewat KBRI Tokyo dan KDEI Taipei langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat, seraya menghubungi simpul kelompok warga negara Indonesia (WNI) di wilayah terdampak.
Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan berdasarkan koordinasi itu, tidak ditemukan informasi adanya WNI terdampak gempa bumi.
"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa atau tsunami," kata Judha kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: Kemlu RI Belum Peroleh Informasi Ada Korban WNI Imbas Gempa M 7,4 yang Guncang Taiwan
Adapun berdasarkan data dari otoritas keimigrasian Taiwan, jumlah WNI di Hualien, Taiwan sebanyak 3.343 orang, di mana mayoritas adalah Pekerja Migran Indonesia.
Total WNI di Taiwan sebanyak 284.751 orang. Sedangkan data lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.854 WNI berada di Okinawa, Jepang dan sebagian besar berprofesi sebagai ABK, peserta magang dan PMI Specified Skilled Workers (SSW).
KBRI Tokyo juga menyiapkan nomor kontak hotline, yakni +818035068612 dan +818049407419.
Sementara nomor hotline KDEI Taipei yang bisa dihubungi WNI setempat melalui whatsapp di nomor +88690132000 dan +886987587000.
"KBRI Tokyo dan KDEI akan terus memantau situasi terkait dampak gempa terhadap masyarakat Indonesia termasuk telah menyampaikan imbauan untuk berhati-hati terhadap gempa susulan," kata Judha.