TRIBUNNEWS.com - Jumlah korban gempa di Taiwan bertambah menjadi tujuh dari yang sebelumnya empat orang.
Sebagai informasi, tujuh korban tewas akibat gempa telah dikonfirmasi pemerintah Taiwan.
Tiga korban tewas merupakan pendaki yang tertimpa batu di Jalur Dekalun, Taman Nasional Taroko di Haulien.
Lalu, satu korban tewas adalah seorang sopir truk yang kendaraannya tertimpa batu di dekat terowongan Hualien.
Sementara itu, 736 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,3 yang mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi sekitar pukul 7.58 waktu setempat.
Dilansir SCMP, hingga saat ini, 77 orang dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Sejauh ini, sebanyak 125 bangunan dan rumah di Taiwan dilaporkan rusak.
Beberapa jalan raya di sektor pegunungan Hualien dan Taiwan ditutup untuk lalu lintas karena sebagian ambruk atau tertutup batu yang jatuh.
Tak hanya itu, pemadaman listrik dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Taiwan saat gempa mulai terjadi.
Tetapi, sebagian besar listrik sudah pulih pada pukul 10.30 pago waktu setempat, menurut Perusahaan Listrik Taiwan.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan "prioritas pemerintah saat ini adalah menyelamatkan warga."
Baca juga: Taiwan Dilanda Gempa Terkuat dalam 25 Tahun: 7 Orang Tewas, 736 Luka-luka, 77 Lainnya Masih Terjebak
Ia menyatakan keprihatinannya atas kerusakan yang terjadi di Taiwan.
Tsai juga meminta militer untuk membantu pemerintah di Hualian dan tempat lain dalam misi penyelamatan.
"Pemerintah pusat juga perlu memberikan bantuan kepada pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana,” ujar Tsai.
Gempa yang terjadi pada Rabu pagi ini merupakan yang terbesar sejak 25 tahun belakangan.
Sebelumnya, pada 1999, gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Taiwan hingga menyebabkan 2.400 orang dan merusak 50.000 bangunan.
Bencana saat itu tercatat sebagai gempa paling buruk yang melanda Taiwan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)