Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi sekaligus ahli yang dihadirkan oleh tim Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa pemilihan umum presiden (presiden) mengatakan pembagian bantuan sosial (bansos) lebih berdampak kepada pasangan Ganjar-Mahfud.
Lebih lanjut dalam sidang yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (4/4/2024), Hasan mengatakan ada atau tidaknya bansos, raihan Prabowo-Gibran tetap unggul di antara dua pasangan calon lainnya.
"Kalau di kalangan penerima bansos elektabilitas Prabowo-Gibran 58 persen, dengan baseline 58, di kalangan non penerima bansos 57 persen, hampir enggak ada efeknya," kata Hasan.
Sementara itu, menurutnya, Ganjar-Mahfud justru menjadi pasangan yang menerima dampak cukup signifikan dari pembagian bansos. Terlihat dari perolehan suara Ganjar-Mahfud yang berbeda diantara kalangan penerima bansos dan non bansos.
Di kalangan penerima bansos, Ganjar-Mahfud mendapatkan suara 22 persen dengan baseline 17. Sedangkan, di kalangan non penerima bansos, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan suara 16 persen.
Kemudian, untuk Anies-Muhaimin menjadi pasangan yang memperoleh suara terkecil di kalangan penerima bansos sebesar 19 persen. Sedangkan di kalangan non penerima bansos, Anies-Muhaimin mendapatkan 27 persen suara.
"Jadi kalau ada komplain dari Mas Anies komplain ke Mas Ganjar, karena dari penerima bansos yang dapat keuntungan kasat mata itu adalah Mas Ganjar-Mahfud," tuturnya.
Maka, kata Hasan, pembagian bansos tidak berpengaruh terhadap suara Prabowo-Gibran. Terlebih, Hasan mengatakan bansos tidak ada keterkaitan dengan keterpilihan petahana.
Baca juga: Pilgub Jakarta Hanya Satu Putaran, Pengamat Nilai Anies dan Ahok Paling Diuntungkan
"Ini bukti bahwa itu studi yang mengatakan bansos punya pengaruh terhadap keterpilihan petahana tidak ada," tuturnya.