News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Menko Perekonomian Bicara Soal Bansos Negara Lain di Sidang Sengketa Pilpres

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat menteri Jokowi yaitu: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini; dan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani. Mereka dipanggil dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK pada Jumat (5/4/2024). Hadir di MK, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto berbicara ihwal pembagian bantuan sosial (bansos) yang diterapkan oleh negara-negara lain. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dihadirkan dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konsitusi (MK), Jumat (5/4/2024).

Ia berbicara ihwal pembagian bantuan sosial (bansos) yang diterapkan oleh negara-negara lain.  

Negara tetangga Malaysia misalnya, memberikan bantuan untuk 8,7 juta penerima keluarga atau 25,4 persen dari total penduduk dengan anggaran setara dengan Rp25 triliun 

Jumlah itu untuk periode Januari-September 2023 dan dilanjutkan tahun 2024 sampai dengan September mendatang. 

"Filipina memberikan bantuan tunai untuk petani ini juga akibat El-Nino setara dengan Rp3,47 triliun pada bulan September 2023. Bantuan pangan di India itu 800 juta orang Rp372 triliun dan subsidi pupuk sebesar Rp25,5 miliar," jelasnya. 

Lebih lanjut di beberapa negara lainnya seperti bansos di Singapura dan Amerika Serikat juga ia paparkan di hadapan seluruh pihak dalam sidang.

Seperti halnya Singapura yang memberikan paket dukungan hidup untuk hampir separuh penduduk, 2,5 juta orang mulai September 2024.

Hingga Amerika serikat dalam bentuk food stamp untuk 41 juta orang dengan paket bantuan inflasi.

Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres Diwarnai Aksi Walk Out dan Hujan Protes, Anies Anteng Naik MRT

"Dan juga perlindungan dampak perubahan iklim ekstrem dengan nilai setara Rp835 triliun," jelasnya. 

Sedang untuk di Indonesia, bansos diberikan melalui bantuan pangan kepada 22 juta orang  atau 7,9 persen dari penduduk.

Angka itu, tegas Airlangga, lebih rendah dari Malaysia (25 persen), Singapura (41 persen), India (55,6), dan Amerika (12,1 persen). 
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini