Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menggandeng 14 lembaga survei untuk mengukur tingkat populeritas hingga keterpilihan para bakal calon kepala daerah dari partainya yang nantinya seleksi untuk mengikuti Pilkada Serentak 2024. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan partai politik yang ddipimpinnya menyiapkan 1.164 orang kader bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024.  

Sebanyak 14 lembaga survei yang direkomendasikan ke DPP ke Golkar daerah untuk mengukur elektabilitas bakal calon yang diusung, yakni LSI Denny JA, Lembaga Survei Indonesia, Parameter Politik, SMRC, Indikator, dan Poltracking.

Lalu, ada juga Lembaga Kajian dan Opini Publik, Ide Cipta Research and Consulting (ICRC), Pusdeham, Polmark Indonesia, Trias Politica Consultant, Charta Politica, Sinergi Data Indonesia, dan Indonesia Politicial Riview.

Baca juga: Adu Pengalaman Sosok Potensial di Bursa Pilkada DKI: Ada Ahok, Anies, Ridwan Kamil hingga Sahroni

ICRC jadi salah satu lembaga survei yang diminta Golkar untuk membantu survei "bakal jagoannya" untuk Provinsi Jambi.

Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprato Rusli pun menyambut baik surat rekomendasi atas lembaganya lewat surat dari DPP Golkar tertanggal 18 Maret 2023 lalu. 

Hadi menyatakan pihaknya bakal memberikan survei pemetaan bacalon kepala daerah yang nantinya jadi acuan Golkar.

"Tahap pertama ini kami diberikan mandat melakukan survei untuk menangani 9 wilayah Pilkada di Jambi, rencananya kami akan melakukan survei selama tiga kali, untuk wilayah kedua dan tiga akan ditunjuk lagi oleh DPP Golkar di wilayah yang lain," ungkap Hadi kepada wartawan, Minggu (7/4/2024).

Baca juga: Komisioner KPU Rote Ndao NTT Tabrak Mobil Polisi, Tak Bawa SIM saat Kemudikan Mobil Kantor

Sembilan wilayah pemilihan tersebut di antaranya Pilgub Jambi, Pilkada Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh.

Saat ditanya mengenai kegiatan jajak pendapat itu, Hadi menilai keputusan Golkar tepat mengingat waktu menuju Pilkada membutuhkan perhatian dan kerja ekstra, terutama usai Pemilu 2024 yang cukup melelahkan semua partai politik.

"Golkar sudah dijalur yang tepat mengikuti proses dinamika politik modern, tiga kali survei yang akan dilakukan menjaring cakada adalah langkah jitu," kata dia.