TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, menilai Mahfud MD lebih berpeluang ketimbang Ganjar Pranowo untuk masuk ke kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, sebagai kader PDIP, Ganjar terikat dengan putusan partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, Mahfud masih memiliki ruang untuk bergabung karena dulunya ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Mahfud merupakan mantan atasan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
"Khusus Ganjar terikat sebagai kader partai yang harus tegak lurus dengan putusan partai dan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri."
"Sementara kalau Mahfud masih ada ruang dia terlibat kembali sebagai menteri karena dia punya relasi positif dengan Pak Prabowo, karena sebelum dia mengundurkan diri, dia Menko Polhukam, atasannya Pak Prabowo yang sebagai Menhan," tutur Agung dalam acara On Focus, dilansir YouTube Tribunnews, Rabu (1/5/2024).
Agung menilai, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD memiliki peluang besar untuk bergabung ke pemerintahan.
Sedangkan yang peluangnya justru mengecil ialah Ganjar Pranowo.
"Jadi kalau dilihat, ya, justru yang makin mengecil terlibat ke kabinet itu justru Ganjar. Pak Anies, Pak Muhaimin, maupun Pak Mahfud peluang bergabung sangat besar," terangnya.
Menurutnya, Anies-Cak Imin berpeluang masuk ke pemerintahan karena secara institusional, partai-partai yang mengusung keduanya pada Pilpres 2024 lalu kini sudah mulai merapat ke Prabowo-Gibran.
Partai NasDem dan PKB telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran sedangkan PKS juga sudah mengirim sinyal bakal mendukung pemerintahan baru.
Baca juga: Komentar Mahfud, Ganjar, hingga Anies soal Peluang Gabung Kabinet Prabowo-Gibran
Ganjar Memilih di Luar
Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya memilih untuk berada di luar pemerintahan.
Menurutnya, berada di luar pemerintahan sama mulianya dengan bergabung ke pemerintahan, yakni sama-sama berpikir keras demi kemajuan bangsa.
Ganjar meyakini, dengan tidak menjadi bagian pemerintahan, dirinya bisa leluasa untuk melakukan check and balances program-program dan kebijakan pemerintah.